View Full Version
Kamis, 09 Mar 2017

Zakir Naik, Dari Ahli Medis Menjadi Ulama Teolog Internasional

SIAPA yang tidak mengenal Dr Zakir Naik? Seorang kristolog, teolog yang telah membungkam banyak pendeta. Pria kelahiran Mumbai, India 18 Obtober 1965 ini selain sebagai pembicara umum, beliau pun dikenal sebagai penulis  berbagai hal tentang Islam khususnya perbandingan agama. Walau dikenal sebagai seorang kristolog internasional, namun profesi beliau adalah seorang dokter medis resmi dari St. Peter's High School (ICSE) di kota Mumbai.

Perjalanannya sebagai ahli medis, Zakir Naik melakukan banyak pembelajaran yang kemudian bergabung dengan Kishinchand Chellaram College dan mempelajari kesehatan di Topiwala National Medical College and Nair Hospital di Mumbai. Bahkan karena prestasinya, Zakir Naik memperoleh gelar Bachelor of Medicine and Surgery (MBBS) dari University of Mumbai.

Namun, pada tahun 1991 Zakir Naik tidak lagi menjadi seorang Dokter medis. Saat itu Zakir Naik memlilih menjadi seorang ulama dan pendakwah. Keputusannya beralih menjadi seorang ulama beranjak dari sebuah alasan yang pernah diutarakannya, bahwa ia ingin membangkitkan kembali dasar-dasar penting Islam yang kebanyakan remaja Muslim tidak menyadarinya atau sedikit memahaminya dalam konteks modernitas.

"Berkonsentrasi pada remaja Muslim berpendidikan yang mulai meragukan agamanya sendiri dan merasa agamanya telah kuno," sebut Hansen, Thomas (2001). Wages of Violence: Naming and Identity in Postcolonial Bombay. Princeton University Press. Yang ia seorang sosiolog yang memegang posisi akademik di berbagai universitas.

Selain itu keputusannya menjadi seorang pendakwahpun dikarenakan ingin meluruskan bias anti-Islam oleh media Barat setelah serangan 11 September 2001 terhadap Amerika Serikat, yang inipun melahirkan islamophobia di berbagai belahan dunia."

Terinspirasi Ahmed Deedat

Perjalanannya menjadi seorang ulama kristolog pun tidak lepas dari figur seorang Ahmed Deedat yang juga seorang legenda yang membungkam banyak pendeta. Zakir Naik kagum dengan sosok Ahmed Deedat yang berjuang membela Islam selama 40 tahun di masa hidupnya.

Selain itu keputusannya menjadi seorang pendakwahpun dikarenakan ingin meluruskan bias anti-Islam oleh media Barat setelah serangan 11 September 2001 terhadap Amerika Serikat, yang inipun melahirkan islamophobia di berbagai belahan dunia.

Thomas Blom Hansen, juga menyebutkan Zakir Naik adalah seseorang yang mengabadikan Qur'an dan hadits dalam berbagai bahasa, dalam beberapa kesempatan ia bepergian ke berbagai negara untuk membicarakan Islam bersama para teolog, telah menjadikannya sangat terkenal di lingkungan Muslim dan non-Muslim.

Awalnya Zakir Naik adalah ulama yang biasa berbicara di depan ratusan hadirin, dan kadang ribuan hadirin, namun hal yang membuatnya sensasional adalah rekaman video dan DVD ceramahnya yang banyak didistribusikan.

Demikian juga perkataannya biasa direkam dalam bahasa Inggris, untuk disiarkan pada akhir pekan di sejumlah jaringan TV kabel di lingkungan Muslim Mumbai, dan di saluran Peace TV, which he co-promotes. Topik yang ia bicarakan mencakup: "Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern", "Islam dan Kristen", dan "Islam dan Sekularisme".

Kini, Zakir Naik juga telah menjadi seorang pendiri dan presiden Islamic Research Foundation (IRF), sebuah organisasi nirlaba yang memiliki dan menyiarkan jaringan saluran TV gratis Peace TV dari Mumbai, India.* [Sendia/Syaf/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version