Kutulis surat ini saat cinta memotivasiku. Karena kusadar betapa pentingnya kita bersaudara karena Alloh, karena kusadar betapa perlunya kita saling ingat mengingatkan ketika berjalan di atas jalan dakwah. Sebagaimana ukiran sejarah Rasululloh ketika mempersatukan antara kaum Muhajirin dan Anshar. Dengan contoh teladan yang indah dan agung tentang cinta dan ikrar mengutamakan saudaranya dari pada diri sendiri…
Oleh karenanya Ukhti/Akhi…
Kenali saudara-saudaramu, bersatupadulah, berkerjasamalah menggalakkan mekanisme saling menasehati dan menegur secara terbuka, ciptakan suasana saling bertanggungjawab dan berkasih sayang.
Ayyuhal ikhwatil mahbub..
Peranan yang kita mainkan ini sangat sulit dan berat, namun harus kita sadari musuh-musuh Islam senantiasa mengintip dan mengatur berbagai tipu daya untuk memperdayai kita…ingatlah bahwa cita-cita yang diharapkan tidak akan terwujud kecuali tercapai melalui pertarungan hebat dan seru antara haq dan bathil. Baik bersumber dari kita sendiri maupun dari luarnya…….
Ikhwanii Wa Akhwatil Karimah
Marilah kita terus berusaha menjaga hati agar selalu bersih dan senantiasa intropeksi diri sehingga dijauhkan dari segala yang merusak. Berikut adalah hal yang patut kita renungi bersama:
1. Selalu bersifat tawadhu dan berlemah lembut terhadap saudara kita dalam jalan dakwah.
2. Sopan Santun dan jangan bersikap Sombong.
3. Jangan menonjolkan diri sebab yang demikian itu memusnahkan simpati orang.
4. Kenali kemampuan diri dan kemampuan saudara-saudara kita dengan baik.
5. Jangan suka meremehkan saudara-saudara kita.
6. Jauhkan diri dari terpedaya oleh diri sebdiri sebab akan menjauhkan diri dari barisan dakwah dan jalan-Nya.
7. Jangan menganggap bahwa ilmu yang kita miliki atau kemampuan dan kekuatan pribadi adalah semata-mata hak kita, karena sesungguhnya tidak ada kekuatan kecuali dengan izin Alloh yang Maha Tinggi dan Maha Agung.
8. Hendaklah kita saling berwasiat supaya bertanggung jawab bersama-sama dalam melaksanakan tugas dakwah dengan cara meyakinkan dan menjauhkan diri dari kehidupan mewah dan bermalas-malasan.
9. Hendaklah senantiasa memikirkan dakwah dan aktif dengan urusan dakwah.
10. Hendaklah dipahami bahwa kita semua menjadi benteng dakwah, maka janganlah dakwah itu dirusakkan oleh perbuatan kita sendiri.
Wallohu’ Ta’ala ’Alam Bish Showab.
Wassallam.
(Alfatih The Lion)
Voa Islam on Facebook member