Jakarta (voa-islam.com) – Kapolri Bambang Hendarso Danuri, Wakapolri Makbul Padmanegara, dan Irwasum Yusuf Manggabarani, masing-masing menyumbangkan satu ekor sapi untuk disembelih di Komplek Mabes Polri, Jumat (27/11/2009). Salah satu dari tiga ekor sapi tersebut, ternyata satu menderita sakit cacing hati sehingga tidak layak dikonsumsi karena bisa menyebabkan penyakit.
Proses penyembelihan hewan kurban milik petinggi Mabes Polri dilangsungkan di Lapangan Bhayangkara, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan. Proses penyembelihan 3 sapi gemuk petinggi Polri berjalan lancar tanpa ada halangan. Begitu juga saat hewan kurban tersebut dikuliti dan dibersihkan isi perutnya oleh 25 penjagal yang didatangkan dari daerah Petukangan.
Namun situasi berubah ketika petugas dari Sudin Peternakan Jakarta Selatan mengambil hati dari salah satu sapi itu dan membawanya pergi. Usut punya usut, ternyata hati salah satu sapi kurban dari petinggi Polri itu terinfeksi cacing hati (Fasciola hepatica) sehingga tidak layak dikonsumsi.
Saat dibelah hatinya, dalam hati sapi petinggi Polri ada cacingnya dan masih hidup. Itu tidak layak dikonsumsi, karena bisa menimbulkan penyakit...
"Sapi ketiga yang dibawa ke sini, hatinya tidak bisa dikonsumsi karena hatinya mengandung cacing hati," jelas Kurnia Yuniasih, petugas Sudin Peternakan Jaksel.
Kurnia yang dibantu 2 mahasiswa kedokteran hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) menemukan cacing tersebut masih hidup di hati sapi itu. "Saat dibelah hatinya, ada cacingnya dan masih hidup, uget-uget. Itu tidak layak dikonsumsi, karena bisa menimbulkan penyakit," jelas Kurnia.
Infeksi cacing hati ini, menurut Kurnia, memang cuma dideteksi hanya dengan melihat hati hewan secara langsung. Sebab, seminggu yang lalu, sapi-sapi petinggi Polri ini sudah diperiksa dan dinyatakan sehat.
"Seminggu sebelum dipotong kita sudah melakukan penelitian dan hewan-hewan ini secara penampilan luar itu layak, dalam arti sehat," kata Kurnia.
Dalam Idul Adha kali ini, Mabes Polri memotong 24 sapi dan sejumlah kambing. Empat sapi milik Kapolri, dua milik Wakapolri, dan sejumlah petinggi Polri lainnya masing-masing satu sapi, termasuk mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji.
Sepertinya, sapi qurban para petinggi Polri itu sedang memberikan tamsil. Bahwa penampilan yang prima tidak menjamin baiknya hati. Maka jagalah hati dari segala penyakit iri, dengki, hasad, takabur, sombong dan angkuh. Agar bisa amanah dalam bertugas, bijak dalam bertindak, jujur dalam berkata, tidak mempan suap, serta bebas dari praktik kriminalisasi dan fitnahisasi. [taz/dbs]