Ia pribadi yang muslim, berhati emas, berpotensi prima
Yang di kala damai anggun,
Bak petaka kijang dari padang perburuan
Yang di kala perang perkasa, bak harimau kumbang.
Ia perpaduan manisnya empedu
Satu kali dengan kawan lain kali dengan lawan
Yang lembut dalam berbahasa
Yang teguh membawa suluh.
Angannya sederhana
Cita-citanya mulia
Tinggi vitalitas dalam was-was
Tinggi budi, rendah hati
Ialah sutra halus di tengah sahabat tulus
Ialah baja ditentangnya musuh durhaka.
Ia ibarat gerimis atau embun tiris
Yang memekarkan bunga-bunga
Yang melambaikan tangkai-tangkai.
Ia juga topan beliung
Yang melemparkan ombak menggunung
Yang menggoncangkan laut ke relung-relung
Ialah gemericik di taman sari, Asri
Ia juga penumbang segala belantara, segala sahara
Ialah pertautan agung
Antara iman ABU BAKAR, Perkasa ALI, Teguhnya SALMAN
Mendirinya di tengah masa yang tergoyang
Ibarat lentera ulama di tengah gulita sahara
Ia pilih syahid fie sabiilillaah
Atas segala kursi dan upeti
Ia menuju bintang menggapai malaikat
Ia tentang tindak kufur, pola aniaya dimana saja
Maka nilainya pun membumbung tinggi
Harganya makin tak terperi
Maka siapakah yang sanggup mmbelinya kecuali RABBnya ?
by Ufia Dachlan