SEPERTI halnya mayoritas umat Islam di dunia umat Australia juga mengalami krisis. Walaupun krisis di Australia tidak seserius seperti yang dihadapi umat Islam di Palestina, namun boleh dikatakan cukup mempengaruhi perkembangan Islam di Australia. Selama beberapa bulan saya mengikuti keadaan Islam baik di Australia maupun di Indonesia, saya bisa menarik kesimpulan adanya persamaan serta perbedaan dengan tantangan yang dihadapi kedua negara ini.
Selama bulan Ramadhan tahun 2009 lalu umat Islam di Australia menyelenggarakan ‘Pekan Kesadaran Muslim’ dengan berbagai macam acara untuk menjelaskan dan syiar agama Islam kepada kalangan masyarakat umum di Australia. Salah satu pokok pembicaraan yang mencuat dalam siaran televisi dan radio adalah gagalnya Islam menarik perhatian kaum muda. Hal ini merupakan topik pertama dalam suatu seri artikel yang ingin saya sumbangkan untuk para pengunjung voa-islam.com.
Menurut saya ada persamaan serta perbedaan dalam hal ini dengan keadaan agama Islam di Indonesia, mudah-mudahan bisa diterima. Ringkasan seri itu adalah sebagai berikut:
Persamaan:
1. Gagalnya Islam menarik perhatian kaum muda.
2. kurangnya persatuan dalam umat Islam.
3. Tiadanya strategi yang mantap untuk meningkatkan profil dan penerimaan ideologi Islam dlm masyarakat umum.
Perbedaan:
1. Ummah di Australia merupakan minoritas, sedangkan di Indonesia ada mayoritas Islam.
2. Islam ber-abad-abad berada di Indonesia, sedangkan di Australia Islam adalah relatif pendatang baru;
3. Ada persoalan etnik di Australia yang mempengaruhi perkembangan agama Islam, sedangkan persoalan etnik di Indonesia hampir tidak ada sama sekali.
Wassalam
Lee Maarsen
[email protected]