By: Yulianna PS
Penulis Cerpen “Cahaya Ilahi dari Gaza untuk Insan Ateis”
Apa kabarmu wahai Syaikh?
Mungkin engkau kini sedang merayakan pernikahan
Dengan bidadari surga secantik berlian
Atau engkau sedang tertawa bahagia
Karena perjumpaanmu dengan para syuhada
Mengenangmu mata ini menangis sedih dan bahagia
Sedih karena kehilangan singa tauhid yang perkasa
Bahagia karena engkau wafat sebagai syuhada mulia
Engkau tak hanya pemberani menentang kezaliman
Namun engkau sungguh manusia dermawan
Dengan harta kekayaan kau nafkahi para tawanan
Kau berikan anak-anak tak berdosa itu perlindungan
Dunia menyaksikan saat engkau tinggalkan kemewahan
Menuju bumi jihad Afghanistan
Keberadaanmu menggetarkan musuh-musuh islam
Namamu menggema di seluruh penjuru dunia
Membuat para kafirin didera frustasi dan kecewa
Karena sulitnya menjangkau keberadaan tempatmu
Bermilyar harta tertumpah sia-sia demi menangkapmu
Bertahun-tahun musuh-musuh itu mendapatkan ilusi semu
Engkau sosok teladan umat era ini
Berjuta pemuda termotivasi meninggalkan kesenangan duniawi
Demi memenuhi panggilan Ilahi
Juga karena tergoda bidadari surga bermata jeli
Engkaulah motivator ulung
Yang menjadikan semangat mujahid menggunung
Bumi jihad terasa sejuk dan nyaman
Karena kokohnya niatan pemuda-pemuda militan
Kini engkau telah mendapatkan cita-cita indah
Meninggal mulia di jalan Allah
Percikan darahmu itu akan menjadi saksi
Di hari penghisaban di depan Allah Rabbul izati
Ketika mulut dan tangan dikunci
Darah merahmu akan merona mewangi
Berjuta pengagummu menangis sedih
Karena kehilangan mujahid pemberani dan shalih
Sang komandan jihad berakhlak jernih
Engkau akan dikenang sejarah
Dengan tinta emas nan merah
Akan tertulis bait- bait cantik merekah
Tentang keharuman perjuanganmu sebagai mujahid gagah.