Pernyataan Sikap Pengurus Pusat KAMMI
(Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia)
“BERSIHKAN INDONESIA DARI MAFIA DAN GEMBONG KORUPTOR!!”
Bismillahirrahmanirrahim,
Tanpa harus berburuk sangka, dengan mata kepala sendiri kita bisa menyaksikan bahwa lokomotif pemberantasan korupsi KPK, masih silang sengkarut dalam perangkap jebakan kepentingan elit dan tidak kunjung memberikan kita seberkas saja harapan untuk optimistis. Banyak dari kasus kasus besar yang selama ini tidak tersentuh dan gunungan kasus lain tidak pernah bisa diselesaikan. tuduhan bahwa KPK melakukan tebang pilih juga sulit terbantahkan.
Mulai dari kasus kasus besar seperti Kasus Century, Gayus Tambunan, Kasus BLNI, Kasus Cek Pelawat makin tak Jelas Rimbanya Belum lagi kasus kasus yang menyentuh orang orang terdekat Istana. Kasus Hibah KRL yang melibatkan Menko Perekonomian, ataupun kasus yang menyangkut Pengurus Teras DPP Demokrat seperti Jonny Allen.
Sementara itu, dari sisi supremasi hukum, janji-janji pemerintahan bersih yang sering dikampanyekan SBY dari podium ke podium, hanya isapan jempol belaka. Berbagai kasus tidak pernah usai hingga kini. Mulai dari Skandal Century, Rekening Gendut Polri, Mafia Pajak, Mafia Hukum dan kini Mafia Pemilu.
Tragisnya, partai yang didirikan SBY dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina, partai Demokrat menjadi bungker bagi sejumlah pelanggar hukum. Setidaknya tidak kurang dari 10 elit Demokrat dari tingkat DPP hingga DPD yang terlibat korupsi. Mulai dari As’ad Syam, Yusran Aspar, Sarjan Tahir, Moch Salim, Yusak Yaluwo, Amrun Daulay, Agusrin Maryono Najamudin, Nazaruddin, dan Murman Effendi.
Jika partai yang getol mengkampanyekan korupsi saja sudah menjadi rumah nyaman bagi koruptor, maka matilah harapan pemerintahan bersih yang selalu didengung-dengungkan itu.
Ironisnya apa yang terjadi seolah olah di dukung oleh sikap oknum oknum Jahat di KPK, KPK yang semakin kehilangan integritasnya sejak para pimpinannya terlibat di berbagai kasus, kasus bibit-chandra, dan yang terakhir terlibatnya Chandra, Ade Raharda dalam kasus Nazaruddin. Makin saja melemahkan KPK
Maka rangkaian dari sifat-sifat jahat oknum KPK juga perilaku KPK yang tebang Pilih, sudah cukup menjadi alasan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menyerukan secara moral kepada seluruh rakyat Indonesia untuk :
1. MENDESAK KEPADA KOMISI ETIK KPK UNTUK BERTINDAK TEGAS TANPA PANDANG BULU DALAM MEMBERSIHKAN KPK DARI MAFIA JAHAT DAN SEGERA MENONAKTIFKAN OKNUM KPK YANG TERINDIKASI TERLIBAT KORUPSI, SEPERTI CHANDRA HAMZAH dan ADE RAHARDJA.
2. MENDESAK KPK untuk TIDAK MELAKUKAN PRAKTIK TEBANG PILIH DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI dan SEGERA MEMBONGKAR TUNTAS KASUS CENTURYGATE, NAZARUDDIN DLL.
3. MENDESAK KEPADA KPK UNTUK TIDAK GENTAR DALAM MEMBONGKAR KASUS KORUPSI yang MELIBATKAN LINGKARAN DALAM ISTANA DAN PARTAI PENGUASA.
Demikian Pernyataan Sikap ini Dibuat, Semoga menjadi Perhatian Kita Semua
Jakarta, 14 September 2011 M
PENGURUS PUSAT
KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA (PP KAMMI)
Muhammad Ilyas, Lc.
Ketua Umum