View Full Version
Kamis, 24 Nov 2011

Menggugat Aqidah Ulama Gamang Penjilat Penguasa

By: Hanif Abdullah

Saya tidak habis pikir dengan orang-orang yang mengaku ulama tapi menyerahkan agamanya kepada penguasa dan membenarkan perilaku penguasa dengan menyitir ayat-ayat Al-Qur’an.

Ke mana larinya pelajaran tauhid yang didapat dari Mesir, Madinah dan di pusat-pusat pengajaran dien ini ditegakkan.

Bila hanya alasan maslahat dakwah lalu menggadaikan akidah, lalu kebenaran hanya menjadi samar-samar dan orang awam tidak mampu mengidentifikasi kebenaran sejati, apa itu yang dia inginkan dari slogan “demi maslahat dakwah.” Bagaimana kebenaran bisa teridentifikasi bila mental dainya adalah mental penjilat dan rakus kekuasaan? Bagaimana nasib umat yang awam bila panutan dalam beragama tidak jauh beda dengan sekumpulan anjing, yang selalu menjulurkan lidahnya, baik diberi atau tidak diberi makanan ? Makin kacau nasib umat ini.

Mengetuk pintu-pintu penguasa dengan menawarkan fatwa dan menjual suara umat yang ditipunya adalah mental ulama kita hari ini. Tidak tahu malu di hadapan manusia mengatakan bahwa  hukum yang dibuat sang penguasa adalah hukum yang sudah final, lari ke mana ayat-ayat tauhid dalam benakmu, wahai kiyai? Inikah maslahat dakwah yang kamu doktrinkan kepada kami, padahal negeri ini katamu negeri damai tapi kamu berlindung dalam maslahat dakwah dan membawa suasana perang di dalamnya. Kenapa tidak kau kobarkan sekalian perang itu di sini, ambigu dan gamang mungkin itu menjadi aqidahmu ustadz, tapi kami berlepas diri terhadap itu.

Setelah hal ini umat makin tahu berapa harga agama para ulama durjana antek penguasa itu, sebuah kursi dan sepiring makan siang bersama orang-orang yang memusuhi agama ini, ya itulah yang kami tangkap, karena agama ini dibangun dengan bukti bukan apa yang tersembunyi di dalam hati, karena apa yang dilahirkan itulah cerminan hati, maka bila hati sakit seluruh apa yang dilakukan akan sakit, hatta itu atas nama maslahat dakwah sekalipun.

Lalu datang orang-orang yang ingin memperbaiki umat, mengajak mereka kembali ke jalan yang benar, kembali membumikan tauhid yang sakit dan memperjuangkan tauhid itu dengan jihad, kalian ulama antek penguasa dan Amerika menjuluki orang-orang ini dengan Khawarij, teroris, bughot dan sekumpulan anjing-anjing neraka yang berbicara tanpa ilmu, ironis. Inikah yang kalian inginkan agar manusia terus dalam kesesatan dan standar kebenaran hanya di mulutmu yang tak pernah kenyang dari dunia, bagaimana kalian wahai ulama jahat dalam mempertanggungjawabkan ini di hadapan Allah kelak, sukar dibayangkan.

Kepada umat Islam yang menginginkan Islam sebagai jalan hidup, mari kita tinggalkan mereka yang larut terhadap dunia. Kita hadiri kembali majlis-majlis ilmu, kajian-kajian tauhid, madrasah-madrasah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi kita yang penuh cahaya. Islam hanya tegak dengan kita kembali kepada dua pusaka bukan membelakanginya dan hanya dijadikan pembenaran dalam mendurhakai Allah dan Rasul-Nya.

Kita rengkuh kembali kejayaan umat dengan apa yang pernah ditempuh pendahulu kita, dengan tauhid dan jihad kita sibak debu-debu kehinaan yang menimpa kita, kita ukir senyum janda-janda mujahid dan anak-anak yang mereka tinggalkan dengan tetesan tinta dan darah mereka. Wallahu a'lam bish-shawab [voa-islam.com]


latestnews

View Full Version