By: Hanif Abdullah
Pemimpin Redaksi Ansharullah.com
Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) kembali mendapat ujian dari musuh-musuh Islam. Mereka tidak suka melihat perkembangan dakwah tauhid yang digelorakan oleh Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) pimpinan ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang sekarang juga sedang menjalani ujian dakwah dan fitnah terhadap diri beliau oleh musuh-musuh Islam. Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) hari Jum’at (25/2/2012 ) ditetapkan oleh pemerintah Amerika sebagai organisasi teroris dan membekukan keuangan tokoh penting di tubuh Jamaah Ansharut Tauhid.
Tiga tokoh penting dari gerakan yang didirikan oleh ustadz Abu Bakar Ba’asyir ini yakni Amir JAT Mochammad Achwan, juru bicara JAT Son Hadi bin Muhadjir dan tokoh pemimpin mereka Abdul Rosyid Ridho Baasyir. Pertanyaannya, mengapa Amerika merilis ini menjelang vonis kasasi terhadap Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, apakah ini salah satu indikasi intervensi Amerika terhadap pengadilan agar menjatuhi hukuman yang berat terhadap ustadz ABB yang sampai hari ini tidak terkait apapun oleh tindakan yang dituduhkan oleh pengadilan.
Seperti keterangan putra ustadz ABB – panggilan akrab ustadz Abu Bakar Ba’asyir – kepada detik.com , Jumat (24/2/2012). “Saya pribadi melihat begini, ini ada kaitannya dengan pemanasan untuk menyambut pra-vonis Ustadz Ba’asyir, hari-hari ini mungkin bulan-bulan ini akan divonis kasasinya,” jelas Abdul Rochim Ba’asyir. Beliau juga menambahkan bahwa bukti-bukti tudingan keterlibatan teroris ke ayahandanya semakin terlihat tidak terbukti di pengadilan. Pihak-pihak yang menuduh Ustadz Abu Bakar Ba’asyir terlibat dalam kasus pelatihan militer di Aceh, menurut Iim, sudah kehabisan akal dan meminta bantuan AS.
“Mereka dibantu oleh AS dengan angkat isu seperti ini. Alasan-alasannya dan sebagainya permasalahan di pengadilan kemarin dinyatakan tidak terbukti, terlibat bom ini dan bom itu, mana? Kita harus jeli melihat itu. Ini tidak lepas dari upaya pemanasan vonis beliau. AS berharap para hakim bisa memvonis Ustadz Abu dengan berat, tidak memvonis beliau dengan ringan,” tegas Iim, demikian sapaan akrab Abdul Rochim Ba’asyir.
Menurut pengamat terorisme Al-Chaidar dikutip dari okezone, Jumat (24/2/2012) malam, pernyataan pihak AS tersebut kian menunjukkan ketakutan barat terhadap organisasi Islam terutama yang berada di Indonesia.
“Jelas ini jenis ketakutan neolib AS yang berlebihan terhadap organisasi kelompok muslim seperti JAT,” ujar Al Chaidar.
Ketua Forum Umat Islam (FUI) Bekasi, Ustadz Bernard Abdul Jabbar pun juga menduga ada maksud tertentu untuk memusnahkan kelompok-kelompok Islam garis keras yang bercokol di Indonesia, “Amerika punya kepentingan luar biasa dalam hal ini,” kata Ustadz Bernard kepada arrahmah.com, Jakarta, Jum’at (25/2).
Jika analisa di atas benar, berarti Amerika telah menghina kedaulatan sebuah bangsa yang bermartabat dan berdaulat karena telah mencampuri urusan dalam negeri sebuah Negeri muslim terbesar di dunia ini. Harusnya pemerintah Republik Indonesia mengutuk keras Amerika Serikat yang telah memfitnah sebuah komponen masyarakat yang hidup di Negara ini agar hal serupa tidak terus terulang dan menjadikan Amerika memandang remeh bangsa Indonesia.
Harapan Umat Untuk Jamaah Ansharut Tauhid
Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) sebagai sebuah gerakan yang hadir menjawab kebuntuan dan stagnanisasi yang melanda umat Islam sangat dibutuhkan kontribusinya untuk menjawab tantangan –tantangan yang makin kompleks di segala lini. Karena Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dipandang mampu mengemban amanah-amanah keumatan berbasis tauhid yang lurus dan murni dapat menyuarakan ketidakadilan, kezaliman dan penindasan dari musuh-musuh Islam yang sangat menginginkan Islam hancur hanya tinggal nama.
Kepada Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) umat juga berharap upaya penegakan Syariat Islam, edukasi tauhid dan pembelaan terhadap umat Islam bisa menembus semua kalangan, menggerakkan umat untuk bangkit dari keterpurukkannya dan membawa kembali cahaya Islam berkuasa dan menjadi rahmat untuk alam semesta. Mungkin harapan- harapan ini terlalu berat dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar namun dengan sumber daya manusia, profesionalisme dalam berjamaah dan tentu saja pertolongan dari Allah harapan-harapan ini bisa terwujud melalui Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), insya Allah.
Dan dengan adanya ujian-ujian yang menimpa Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) semakin solid, terus berbenah dan menjadikan pengalaman-pengalaman masa lalu untuk tetap bertahan dan semakin memantabkan diri untuk istiqamah berjalan di atas manhaj yang menjadi rujukan selama ini. Dan ujian-ujian yang menimpa Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) adalah juga harus menjadi lecut para anggotanya bahwa sebuah gerakan yang benar-benar ikhlas dan tulus mengharap ridha Allah SWT pasti mendapat fitnah, ujian dan makar dari musuh-musuh Islam. [voa-islam.com]