"Karena sudah "tahantak rueh ka buku tasasak padang ka rimbo"
Seruan untuk rencana aksi turun masa menuntut agar DPRD mencabut rekomendasi rumah sakit kristen Siloam beserta Super Block LG dan juga menuntut Walikota Padang untuk mencabut dan menghentikan izin serta proses pembangunan Super Block LG tersebut.
Seruan Untuk Masyarakat Minangkabau Gelar Aksi Damai tanggal :
28 November 2013
Mari kita tunjukkan bahwa orang Minang bisa menjadi tuan rumah yang baik namun berpantang di usik prinsip hidup mereka (ABS-SBK-SMAM).
Allahu akbar !
Kronologis penolakan Umat Islam Sumatera Barat:
Buya Gusrizal gazahar beliau kordinasinya dan Ketua Bidang Fatwa MUI Sumatera Barat (Buya Gusrizal Gazahar ) mengungkapkan "Alhamdulillah, saya ucapkan terima kasih kepada kawan-kawan dari ormas Islam dan Ninik Mamak dari LKAAM yang bersedia menahan diri karena menghargai permintaan tersebut."
MUI Sumbar mempertaruhkan diri Saya dan lembaga di hadapan kawan-kawan semua agar mereka jangan melakukannya untuk saat itu.
Kronologis singkatnya:
Pihak Lippo Grup yg dipimpin James Riady akan membangun rumah sakit yang bernama Siloam, termasuk di dalamnya ada mall, sekolah dan perguruan tinggi.
Dan ini udah peletakan batu pertama yang dihadiri oleh para pejabat kota Padang dll bahkan sampai dewan syura PKS Hilmy Aminuddin.
Akan tetapi sebagian ulama (Buya Gusrizal Gazahar ) mencium ada misi pemurtadan maka dengan gigih dan semangat untuk satu kata tidak ada tawar menawar yaitu: Tolak pembangunan RS siloam di ranah Minang. Yang awalnya hanya sedikit ormas dan lsm yang peduli dengan hal ini.
Berkat kegigihan beliau utk menolak dan terus mendakwahkan untuk menolak baik lewat radio maupun ceramah beliau. Sehingga bersatulah umat Islam untuk menolak.
Namun, tidak turun ke jalan itu disepakati dengan dua syarat yaitu:
1. Tidak dilanjutkannya pembangunan fisik proyek Super Blok LG
2. Tidak dibuat buntunya dialog yang sudah terjadi.
Ini semua kami lakukan demi menjaga ketentraman Ranah Minang khususnya kota Padang.
Inilah yang telah Saya sampaikan kepada Kapolda Sumbar secara lisan dalam pertemuan dengan Kapolda.
Tapi setelah ditunggu begitu lama ternyata janji Walikota Padang untuk mendatangkan James T Riady tidak juga dipenuhi maka MUI mengingatkan bahwa ingkar janji itulah yang menyulut berkobarnya emosi ormas-ormas Islam dan ninik mamak yang sangat bisa kami rasakan.
Karena itu MUI tidak bertanggung jawab lagi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Akhirnya permohonan MUI untuk tidak turun ke jalan, saya nyatakan "TELAH DICABUT" dalam pertemuan kemarin.
Segala resiko yang akan terjadi adalah tanggung jawab walikota yang tidak memenuhi janji,
MUI juga tidak rela bila nanti umat Islam yang disalahkan karena sudah cukup lama keshabaran mereka untuk menahan diri !!! Wallahu al-Musta'an
Penulis: Dr FB. Buya Gusrizal
Beliau di MUI Padang, bidang Fatwa & di Bukittinggi sebagai penasehat radio
Izzis fm & pembina al Nadwah li izzatil Islam (voa-islam.com)