JAKARTA (voa-islam.com) - Farid Gaban menulis pernyataan yang cukup menarik. Tak heran Voa Islam menyebutnya Pemilu 2014 sebagai 'Umat Islam Terjepit Diantara Dua Koalisi Bandit", tak ada yang bersih dan suci.
Bahaya labelisasi terjadi dan liar dibiarkan. Label dan cap berseliweran dalam kampanye pemilihan presiden. Jurnalis dan akademisi yang meng-endorse dan berpihak pada kandidat ikut andil memperburuk keadaan.
Menurut Farid Gaban, dari fakta saling serang kampanye yang terungkap "Kubu Jokowi di beri label komunis. Kubu Prabowo disebut sarang fundamentalis/teroris. Kubu Golput dibilang amoral dan tidak nasionalis. Lengkap sudah. Hehehe...."
Negeri yang terbelah, hasil Quick Count Radio Republik Indonesia/Antara: Jokowi 52,48% vs Prabowo 47,52%. Jika ini bisa menjadi pegangan (tak terlalu berbeda dari hasil hitungan CSIS, Kompas, SMRC, Cyrus), Jokowi presiden Indonesia yang baru. Namun, dia akan menghadapi tantangan besar mengemudikan negeri yang terbelah. Angka diambil dari Jumlah pemilih: 190 juta. Angka Partisipasi: 72,18%.
Namun banyak yang menilai, Kubu Jokowi - PDIP terlalu terburu-terburu dalam kontek klaim kemenangannya Rabu (9/7) kemarin. Berikut infografiknya.
Sedangkan Data FORM C1 Nasional menyatakan Jokowi menang di 12 Provinsi dan Prabowo 21 Provinsi.
#Pemilu2014, Antara Komunis, Fundamentalis Dan Teroris. Anda Dimana?[adivammar/voa-islam.com]