BANJAR (voa-islam.com) - ‘Liberalisasi Minyak dan Gas, BBM Subsidi Dicabut Harga Ngebut Rakyat Kalut’ begitulah tema Halqah Islam dan Peradaban yang diusung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD II Kota Banjar, Ahad (7/9) di Gedung Dakwah Kota Banjar. Acara ini dihadiri sekitar 500 orang peserta, yang terdiri dari para ulama dan tokoh masyarakat baik dari kalangan ikhwan maupun akhwat.
Para peserta mulai memadati ruangan Gedung Dakwah, panitia menyambut dengan hangat, bersalaman dengan peserta yang datang memenuhi undangan. Acara ini dipandu oleh Ustadz Agus Alfath, S.Pdi selaku Moderator yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada para peserta yang telahberkenanhadir, acarapun diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang disampaikan oleh Ustadz Dadan Ramdani, seluruh peserta yang hadir sangat khidmat memperhatikan lantunan ayat - ayat Kalamullaah.
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan sambutan dari ketua HTI DPD II Kota Banjar Ustadz Zaenal Arifin, Sos.i. Dalam isi sambutannya beliau menyampaikan, “Sesungguhnya kebijakan menaikkan harga BBM yang mungkin pasti akan terjadi menunjukkan dengan jelas kepada kita semua bahwa pemerintah selama ini tidaklah pernah berpihak kepada rakyat kecil, justru yang ada hanyalah mengorbankan rakyatnya sendiri demi kepentingan – kepentingan pihak asing, semuanya dilakukan atas dasar kebohongan besar.”.Tegasbeliau. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan tayangan video pengantar yang berkaitan dengan alasan – alasan penolakan kenaikan BBM.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dengan menghadirkan dua pembicara, yang pertama Bapak Rahmat Abdul Jalil, S.Si, M.Si beliau adalah pakar ekonomi politik kandidat doktor dari Universitas Brawijaya Malang. Yang kedua Ustadz Ir. Ibnu Aziz Fathoni, M.Pdi beliau dari Dewan Pimpinan Pusat HTI.
Dalam kesempatannya Bapak Rahmat menyampaikan, “Sebenarnya yang membebani APBN itu adalah adanya hutang Luar Negeri bukan subsidi BBM, oleh karenanya pencabutan subsidi yang diperhalus dengan ungkapan pembatasan merupakan pembohongan publik yang dillakukan pemerintah dari sekian banyak kebohongan – kebohongan yang telah dilakukan”.
Adapun dalam pemaparannya Ustadz Ibnu Aziz Fathoni menyampaikan, “ Menaikkan harga BBM dalam tinjauan hukum syara’ sesungguhnya adalah sesuatu hal yang di Haramkan, selain itu juga kebijakan pencabutan atau penaikan harga BBM merupakan kebijakan yang dzalim, kebijakan liberalisasi sektor energi adalah kebijakan haram.Kebijakan ini wajib ditolak.”
Ada banyak peserta yang memberikan pertanyaan seputar kenaikan harga BBM dari segi hitungan riil maupun pandangan islam. Namun, kesimpulannya bahwa peserta menyatakan penolakannya terhadap kebijakan dzalim pemerintah dalam rangka menaikan harga BBM.
Diakhir acara masing – masing pembicara memberikan closing statement. Bapak Rahmat menegaskan bahwa,” Masih banyak upaya – upaya lain yang bisa dilakukan pemerintah selain dengan menaikan harga BBM yang jelas – jelas akan membuat rakyat menderita.”
Ustadz Ibnu Aziz, “ Sesungguhnya hanya dengan kembali kepada syari’at Islam dibawah Khilafah Islamiyah segala problem yang ada akan mudah dituntaskan.”
Kegiatan Halqah Islam dan Peradaban ini pun mendapat antusias dan perhatian dari seluruh peserta yang hadir disepanjang acara, sehingga membuat kesan dan harapan besar bahwa kegiatan HIP ini adalah bukan sekedar kegiatan pertemuan semata tetapi benar–benar atas dorongan keimanan dan kesungguhan seorang muslim, selain itu semoga kegiatan ini juga merupakan bagian dari pengopinian kepada umat bagaimana pentingnya penegakkan syariat islam dan sebuah institusi islam yakni Daulah Khilafah Islamiyah sebagai pelindung kehormatan islam yang akan mampu menyelesaikan segala problematika kehidupan manusia secara menyeluruh.
Acara diakhiri dengan pembacaan do’a oleh Ustadz Husein selanjutnya peserta membubarkan diri dengan tertib. [MI Kota Banjar/voa-islam.com]