View Full Version
Senin, 06 Oct 2014

Kisah Remaja Muslim Prancis di Suriah dan Irak Berjihad

PARIS (voa-islam.com) - Dominique Bons Nicolas tumbuh menjadi seorang pemuda. Perlahan sekilas menunjukan sikap hidupnya mulai berubah. Dari pemuda yang menyukai traveling, dan Bons selalu mendapatkan perhatian dari keluarganya.

Dominique Bons Nicolas, dari Toulouse, masuk Islam empat tahun lalu, dan secara bertahap dia menjadi lebih shalih. Perubahan itu, bersamaan dengan pilihannya masuk Islam, dan mendalami Islam bersama dengan temannya di Toulouse.

Bons, mantan tentara Prancis, dan masuk dalam jajaran pasukan khusus Prancis. Menurut ayahnya,? Nicolas, dia tak pernah berbicara padanya tentang keinginan ?bergabung dengan kelompok jihad, dan berjihad di Suriah. Tapi, pemuda berusia 30 tahun, menyatakan bahwa dia dan saudara tirinya akan berlibur bersama-sama.

Tiga minggu kemudian dia menelepon, dan mengatakan mereka di Suriah - dua dari lebih dari 900 warga Prancis yang terlibat dalam jihad di Suriah? dan di Irak.

Pemerintah? Turki kebanjiran pemuda-pemuda Muslim dari berbagai negara, kemudian menyeberang perbatasan dan bergabung dengan ISIS. Seorang ibu bersedih, akibat anaknya yang ikut berjihad di Irak. Sebagian? remaja Perancis berbondong-bondong ke Yordania, kemudian bergabung dengan? ISIS,? dan ini sebuah fenomena baru di Eropa.

Dalam beberapa hari, Bons menceritakan tentang ?saudara tirinya yang sudah tewas, dan tak lama kemudian ia berbicara kepada ibunya di Toulouse, dan yang terakhir kalinya, memberitahu bahwa ibunya akan diberitahu, ?jika sesuatu terjadi pada dirinya.

Pada akhir Desember, Nicolas menerima pesan teks yang menjelaskan bahwa Bons telah tewas dalam "operasi bahan peledak". Hanya itu saja ibunya diberi tahu.

"Tubuh? Sudah hancur, dan anggota badan tidak lagi dikenali... Saya tidak memiliki tubuh yang utuh," katanya. "Jika dia tewas dalam sebuah truk penuh dengan bahan peledak, tubuh ... boom!"

Karena, tidak ada kabar tentang anaknya yang tubuhnya sudah hancur, juga tidak ada surat kematian, yang berarti bahwa ?Bons, setidaknya, menurut Nicolas masih hidup, ujarnya di Toulous.

Ibunya, ?selalu dalam kesedihan, dan ia telah menulis sebuah puisi - ditambahkan ke lembar memo berharga - mengatakan anaknya: "Kamu akan ada di hati saya selamanya aku mencintaimu.."

Tidak seperti Bons, satu anonim sopir bus Prancis tahu putrinya masih hidup di Suriah - tetapi ia sangat khawatir bahwa mungkin tidak ?lebih lama lagi akan mengalami seperti Bons.

Pria itu - yang meminta tidak diidentifikasi, karena khawatir akan keselamatan putrinya ? kata pria yang menceritakan anaknya yang berusia ?23 tahun, dan masuk ?Islam dan menikah dengan seorang pria Tunisia sebelum pindah ke Suriah dengan dua anak hasil pernikahannya.

Pasangan itu mengatakan mereka akan di sana melakukan pekerjaan kemanusiaan, mereka sekarang diyakini berada di Raqqa, dan aman - ?setidaknya untuk saat ini ? di manai kota ini tela dikuasai oleh ISIS, yan menjadi ?target pasukan koalisi.

Kedua ayah itu , dan anaknya takut bisa ditangkap, ?jika dia kembali ke Prancis. ?Dia memperingatkan ?orangtua yang lain. ? Perhatikan ... itu bisa terjadi pada anda, bahkan sebelum anda tahu itu"

David Thomson, penulis "The French Jihadis," percaya ada banyak alasan mengapa begitu banyak Muslim Prancis yang menjadi radikal dan menuju ke Irak dan Suriah ?bergabung dengan kelompok

Fouad El Bathy telah menghabiskan sembilan bulan terakhir mencoba ?membawa adik remaja ke rumah dengan selamat dari Suriah sebelum terlambat. ?Nora, 16, direkrut dan diberi tiket pesawat untuk bergabung dengan perang di Suriah, menurut intelijen Prancis.

Karena Nora masih di bawah umur, pengacara El Bathy ini berharap bahwa jika dia bisa kembali dia bisa membujuk pejabat Prancis untuk memperlakukan dia sebagai korban tidak kombatan.

Seperti El Bathy dan Bons, kerabat mereka banyak yang ikut menjadi 'jihadis 'mengatakan mereka merasa tidak berdaya untuk melindungi anak-anak dan saudara mereka.

Bons telah mendirikan sebuah organisasi yang bertujuan untuk mempublikasikan apa yang terjadi pada beberapa orang yang telah melakukan perjalanan ke Irak dan Suriah.

(afgh/aby/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version