View Full Version
Sabtu, 17 Jan 2015

Charlie Hebdo : Mengapa Umat Islam Menjadi Kambing Hitam?

Oleh: Anastasia (Alumni Pendidikan Bahasa Jerman UPI Bandung)    

 Sahabat VOA-Islam...

Selain kiblat fashion rupanya Prancis semakin merangkak menjadi bangsa sekuler terdepan, lahirnya sekulerisme Prancis memang menyimpan sebongkah kebusukan para pemimpinnya yang tak mampu memenuhi isi perut rakyatnya, namun entah kenapa sekulerisme Prancis lebih banyak menjadikan islam sebagai “kambing hitamanya” kiranya.

Kita paham semenjak zaman sang empunya kebebasan Voltaire, terutama sejak pembentukan republik sekuler pada tahun 1905, Prancis mengaggap agama sebagai sistem kepercayaan yang bisa bebas dikritik dan ditertawakan,warisan tersebut terus dilestarikan hingga sekarang, sehingga tak heran media bebas seperti Le Canard Enchaine (didirikan pada tahun 1915) dan Charlie Hebdo (didirikan pada 1969) tumbuh subur di tanah Napoleon.

Bahkan redaktur majalah yang gemar menampilkan komik lawakan lelucon gambar vulgar pada tahun 2004 setia berdiri dibelakang kebijakan pemerintah melarang pemakaian krudung di sekolah-sekolah. Insiden 7 Januari 2015 menjadi penanda kemarahan seorang muslim atas reaksi atas munculnya berbagai kartun Nabi Muhamanad Saw yang banyak menghina umat Islam. Apa pesan dibalik ini semua?.

Penghinaan atas umat Islam dan Nabi-Nya terus berulang, tak ayal diberbagai penjuru dunia menunjukan reaksi yang berbeda, namun ingat seiring berkembangnya isu perang melawan terorisme media barat berfikir keras mencari celah bagaimana caranya menyematkan “terorisme” terhadap islam, barat mencium potensi ini tak terkecuali Prancis.

Meraka sadar dan paham besarnya kecintaan umat Islam terhadap nabinya yang mampu membetot perhatian dunia, isu sensitivitas seperti ini tentu membangunkan umat Islam untuk bereaksi keras, di sisi inilah Barat memanfaatkan, apalagi dibelahan dunia saat ini kaum muslim yang sedang terjajah barat begitu emosional mengapresiasikan kekesalnya atas segala pelecehan dan penginaan.

Peristiwa 7 Januari 2015 menjadi bukti terpancingnya emosi seorang muslim sehingga Islam berhasil diidentikan kekerasan, dunia Barat yang sedikit melangklonis dan humanis seolah terpanggil melakukan aksi solidaritas memenuhi jalan prtokol, tapi apakah mereka lupa sebenarnya umat Islam lah yang selama ini menjadi “kambing hitam” hingga detik ini, dari Suriah sampai Myanmar jutaan kaum muslim teraniaya atas nama “kebebasan dan demokrasi” kemanakah suara kebebasan dan kemanusian yang selama ini dijungjung barat? [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version