View Full Version
Selasa, 24 Feb 2015

Mari Kita Jayakan Islam dan Ummat Islam

Assalamualaikum

Saya yang sudah diambang pintu kubur dan dibesarkan dalam professi peneliti di Litbang Kehutanan berarti PNS bukan dunia usaha/swasta dan mengikuti pengajian sejak 1978 di bawah bimbingan alm K.H. Hasan Basri (ulama generasi tua/pejuang 45) di Bogor.

Setelah Bapak Hasan Basri meninggalkan dunia fana ini kelompok pengajian kami Ulul Abshor dilanjutkan dengan ulama muda K.H Muhtadin dari Pagentongan.   

Curhat ini terdorong untuk dikemukakan pada bapak/ibu/sdr....setelah adanya dialoh dalam milist Litbang Kehutanan dapat dibaca seperti terlampir dan berbagai masukan dari bacaan di media on line, berbagai data dan informasi cita-cita dan tantangan dunia non muslim terhadap islam sampai kepada yang terahir kejadian di Denmark terkait dengan Charlie Hebdo dan kasus Syiah di sentul..... 

Saya merasa kita terutama ilmuan dan tokoh islam untuk introspeksi dan segera kembali ke tuntunan Nabi Kita Muhammad s.a.w mendakwahkan Islam dan mendirikan Madinah yang dilanjutkan dengan khulfaurrosjidin yang empat...serta bagaimana kita hidup dalam penyimpangan sekarang ini tanpa kekuatan dan marwah seperti buih dilautan yang dikuasai dan dipermainkan/dimakan/dijajah non muslim.... Beberapa butir yang saya simpulkan adalah:

1. Kita ingin kejayaan islam dan ummat islam akan tetapi lupa dengan teks dan konteks ayat dan hadits yang terjadi 14 abad yang lalu dan kita merasa benar sendiri...sebagai pelanjut misi dan visi islam zaman sekarang....Kita malah saling bunuh dan mencela satu sama lain tetang wujud islam yang benar...

2. Marilah kembali ke masjid, membina jamaah dan imamah/khilafah menjadi imam dan makmum yang baik dan benar seperti dicontohkan nabi dan para sahabat....Sholat berjamaah di masjid itulah ketentuan utama untuk menegakkan islam....Sholat itu yang lebih dahulu dinilai dan menentukan kualitas amal lainnya, siapa yang mendirikan sholat berjamaah ..

Berarti mendirikan islam siapa yang mangkir meruntuhkan islam...Nabi kita jadi imam dan mengabsen ummat...hadir tidaknya setelah salam beliau memperhatikannya dengan menoleh ke jamaah... beliau mengancam bakar rumah yang tidak berjamaah dan tidak ada kompensasi bagi yang mendengar azan termasuk yang buta sekalipun. Nilai sholat berjamaah 27 derjat dari pada sendirian...kemudian...mencirikan adanya penyakit hati/munafik bagi yang menyia-nyiakannya (Annisa 142)

3. Kita sekarang ini terpaku pada sah tidaknya suatu amal...berdasarkan pemikiran atau rekapitulasi mazhab...yang mayoritas menjadi ahlussunnah wal jamaah dan syiah. Jangan lupa...mazhab iu terdokumentasi setelah terjadi perpecahan ummat alias tidak ada lagi khalifah yang dianggap benar...terjadi perang sesama muslim dll hingga kita menjadi jajahan non muslim...di Indonesia hampir 350 th.

 Kita tidak tahu bahwa demak/Mataram itu adalah bagian dari Khilafah Utsmani dan masih eksis...kita bingung dan merasa aman saja siapapun yang memimpin ummat itu tidak ada masalah sebagaimana kita nyaman dijajah ratusan tahun...

4. Mari kita hidup untuk memakmurkan kehidupan di bumi sebagaimana dituntun secara garis besar oleh nabi kita Muhammad s.a.w... Janganlah kita memisahkan tuntunan yang sudah ada jelas teksnya...akan tetapi tetap pada teks dan konteks tuntunan tersebut (al qur an dan Hadits)...

Sebagai contoh nabi sudah perintahkan kita menanam pohon kurma dengan niat atau tujuan bukan untuk dinikmati sendiri hasilnya...maka konteksnya kita harus menanam pohon untuk tujuan kehidupan manusia baik untuk pangan dan lingkungan hidup...

Nabi sudah menuntun kita untuk bersih zohir bathin..dengan ungkapan kebersihan itu bagian dari pada iman....janganlah kita buang sampah sembarangan...harus cukup air untuk wuduk dan MCK. 

Kita diperingatkan jangan merusak bumi yang sudah diperuntukkan bagi kehidupan kita ummat manusia...jadi jangan kita zolimi kehidupan di sungai dengan buang sampah, tinja dll sehingga ikan mati padahal hidupan air itu kita butuhkan juga untuk kelangsungan hidup kita...

Kita tidak merusak bumi berarti kita sudah tahu dan berbuat apa saja kerjaan yang merusak tata air...dengan bangunan di atas tanah...yang air hujan tidak meresap ke dalam tanah sesuai dengan siklus air...maka kita punya andil mendatangkan banjir di tempat lain yang lebih rendah tempat tinggalnya dari kita dalam suatu Daerah Aliran Sungai (DAS)....

Apakah kita merasa berdosa tidak menanam pohon, tidak membuat sumur resapan atau resapan dalam, tidak menjaga lingkungan yang bersih...???

5. Intinya mari kembali ke pokok/dasar pedoman hidup kita yang islami...dirikan sholat bejamaah di masjid dan musholla....(juknis untuk mendirikan khilafah) ...jaga kelangsungan hidup manusia dengan tidak merusak sistem alami seperti jangan buang sampah sembarang, tidak mengotori kali dan laksanakan konservasi Tanah dan Air (KTA)....

Sangat setujuu pak Masrum...banyak diantara kita yang lupa bahwa gaji kita itu adalah semacam kebutuhan hidup untuk ibadah dengan posisi kita sebagai abdi Alloh swt alias seperti masa khalifah Umar para petugas mendapat gaji dari baitul mal... karena mereka tidk bisa menjalankan usaha/bisnis...Jadi mari kita kembali meluruskan niat dan amal/kerja kita sesuai tupoksi yang sudah diamanahkan kepada kita....  

Selaku muslim kita melaksanakan apa perintah Alloh dan nabiNya...dalam mengarungi kehidupan ini...memakmurmakan bumi/kehidupan ummat manusia, memelihara lingkungan hidup... Bagi yang sudah pensiunan...tugas itu tetap dengan skala dan produktivitas yang tidak sama dengan PNS yag aktif seperti jam kerja besar gaji dsb... Tapi missi kita untuk menanam pohon, di HL dan HK, mengajak memperhatikan/melaksanakan KTA dan kebersihan lingkungan hidup tidak boleh berhenti... 

Nabi sudah perintahkan kita menanam kurma walau kiamat besok (teks hadits) ...jadi bisa saja secara konteksnya tanam pohon itu bukan untuk dinikmati hasilnya tapi untuk kehidupan generasi setelah kita...serta manfaat lingkungan lainnya...

Kita dilarang berbuat kerusakan di Bumi dan kita sudah tahu betul KTA dan gunanya...jadi kita harus membuat sumur respan , resapan dalam , biopori, dll agar mengurangi air limpasan yang mendatangkan banjir...atau musibah bagi saudara kita di DKI misalnya kalau kita di DAS Ciliwung...

Demikian halnya dengan kebersihan itu bagian dari iman...maka kita wajib bersih lahir bathin...jangan buang sampah sembarang, jangan menjadikan kali itu sebagai toilet...yang menzalimi kehidupan ikan yang mana ikan itu untuk kita konsumsi juga...

Jadi Mas....saya yang awam ini merasa dan meyakini itulah yang perlu kita sadari dan amalkan selaku rimbawan...melestarikan hutan dan kehutanan adalah tugas mulia dan terkait dengan perintah Tuhan dan Nabi Kita Muhammad s.a.w...atau syariat islam... Maaf seperti menggurui...dan kita dituntut untuk mengamalkannya sebagai ibadah....pada Allloh swt...

Selanjutnya,  seandainya hal-hal di atas (menginginkan negeri akhirat dan mengharapkan ridho Allah) yang mendasari kita untuk beramal (beraktifitas) seperti masuk kerja tentu kita akan lebih bersemangat dan bergairah karena target tertinggi yang ingin dicapai adalah syurga (negeri kekekalan).

Kita tidak akan menemukan pemandangan dimana PNS keluyuran setelah absen di kantor, menghabiskan waktu ngobrol diluar tupoksi (tanpa ada faedahnya), ruangan kerja pada kosong karena boss lagi rapat ke Jakarta, apalagi menghabiskan waktu di kantin kantor sebelum jam istirahat atau kantinnya yang pindah ke ruangan kerja. 

Kita semua (saya dan anda) sangat perlu meluruskan niat dan diantara niat-niat yang benar kita sebagai pegawai adalah:

- Untuk mencari rezeki yang halal dalam menghidupi anak dan isteri.

- Untuk menjaga kehormatan diri dari meminta-minta.

- Untuk memberikan manfaat kepada manusia sesuai dengan kapasitas yang dimiliki (seperti hal-hal yg pak Rusli sebut di atas).

- Memanfaatkan gaji yang diterima untuk menggapai negeri akhirat

- Kalo kita sering terlambat atau banyak minta izin maka luangkan waktu untuk lembur untuk menutupi hal tersebut.

Maka wahai rekan sesama PNS amanah itu ada di pundakmu, maka jagalah amanah tersebut, karena hal tersebut bisa menjadi sebab kamu masuk syurga atau  sebaliknya memasukkanmu ke neraka jahannam,maka berpikirlah wahai orang-orang yang cerdas. (by : rusli harahap)

 


latestnews

View Full Version