APPSI Aceh: Kalau Gak Becus, Menteri Jokowi Mundur Saja!
Oleh: Tarmizi A. Gani
BANDA ACEH - Dalam monitoring pasar yang dilakukan tim APPSI Aceh, kebutuhan pokok yang harganya mulai tidak stabil seperti telur, cabai, sayuran dan lainnya. Jika tidak diantisipasi, APPSI Aceh memastikan harga sembako akan terus naik menyebabkan instabilitas perekonomian masyarakat.
"Harga beberapa kebutuhan pokok meroket naik karena kurangnya stok ketersediaan. Permintaan kebutuhan pasar meninggi di bulan puasa dan jelang lebaran, sementara tingkat pendapatan masyarakat menurun dan jumlah hasil pertanian sebagai pasokan ke pasar belum memuaskan. Mengkhawatirkan kondisinya," ujar Muzakir, Ketua DPW Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Nangroe Aceh Darussalam, kepada media, Jumat (19/6/2015).
Mantan narapidana politik kasus penghinaan kepala negara ini menyarankan, "Kita harap Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Aceh dapat menjaga stabilitas harga sembako di pasaran saat jelang dan pasca Ramadhan," sarannya.
Muzakir menegaskan, selain Perpres Stabilisasi Harga Kebutuhan Pokok yang telah diteken Jokowi, APPSI Aceh juga mendesak pemerintah membereskan permainan stok dan harga bahan pokok ulah segelintir spekulan agar tidak semakin memberatkan masyarakat, terlebih kalangan kurang mampu.
"Kalau bisa pemerintah yakni para menteri terkait dan kepala daerah setempat terjun atasi masalah kenaikan harga sembako di bulan puasa ini. Kebutuhan melonjak dua hingga tiga kali lipat, banyak spekulan sesaat di tengah inflasi dan penderitaan rakyat," jelas dia.
Pemerintah, lanjut Muzakir, sebaiknya tidak hanya mampu membuat Perpres, tapi harus mau melaksanakan tegas dan konsisten.
"Selain itu, pemerintah wajib mendorong peningkatan produktivitas pertanian sehingga swasembada pangan bisa benar terwujud demi kesejahteraan rakyat. Surot manteung meunye hanjeut daripada male, kalau gak becus mundur saja, dari pada malu, Pak!," tegasnya.
Tarmizi A. Gani, Penulis dari Bireuen