View Full Version
Jum'at, 10 Jul 2015

Menyedihkan, Bulan Ramadhan Ponpes Al Qadir Ikut Resmikan Gereja di Sleman

Penulis: Hanny Kristianto, Mantan Penginjil dan Sekjen Mualaf Center Indonesia

SLEMAN (voa-islam.com) - Kabar menyedihkan di bulan Ramadhan, santri - santri Ponpes Al Qodir masuk gereja dan setuju dengan agama orang Nasrani turut mengisi acara dan merayakan ibadah peresmian Gereja Santo Fransiskus Xaverius, Sleman, Jawa Tengah.

Apa yang ingin diperbuat pemimpin dan pengurus serta santri ponpes Al Qodir untuk dinul Islam dan umat Islam?

Sesungguhnya Gereja itu dibangun semata-mata untuk menyekutukan dan bermaksiat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ لاَ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ وَلاَ أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ وَلاَ أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ وَلاَ أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku". (QS. Al-Kafirun : 1-6)

Dalam satu riwayat, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika masuk Ka’bah beliau melihat ada gambar Ibrahim dan Ismail yang sedang mengundi nasib dengan anak panah. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkomentar, “Semoga Allah membinasakan mereka (orang musyrikin), sungguh mereka telah mengetahui bahwa keduanya (Ibrahim dan Ismail) sama sekali tidak pernah mengundi nasib dengan anak panah.” (HR. Abu Daud).

Umar radhiallahu ‘anhu mengatakan, “Hati-hatilah kalian dari bahasa orang kafir dan janganlah kalian masuk bersama orang muyrik pada saat peribadatan mereka di gereja mereka, karena pada saat itu dan di tempat itulah murka Allah sedang turun.” (HR. Abdur Razaq dalam Al Mushannaf no. 1608, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubro, 9:234 dan dinilai kuat oleh Al Bukhari dalam At Tarikh).

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum (dalam ciri khas mereka, pen.) maka dia termasuk bagian kaum tersebut.” (HR. Abu Daud 4031 dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).

Inikah Tauhid? [adivammar/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version