View Full Version
Kamis, 24 Sep 2015

Idul Adha; Menggapai Ketaatan Hakiki

Sahabat VOA-Islam...

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ اْلحَمْدُ

Kalimat takbir, tahmid, dan tahlil kembali memecah langit, bertanda hari kemenangan telah menghampiri. Idul adha, salah satu perayaan kaum muslimin yang disyari’atkan baginda rasululllah saw. Beliau bersabda:

“..Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr)” (HR. An Nasai dan Ahmad )

Idul adha selalu diidentikkan dengan penyembelihan hewan kurban. Hal ini sebagai bentuk ketaatan dan ketundukan terhadap syariat yang telah yang diturunkan oleh Sang Pencipta sekaligus perlambangan pengorbanan seorang muslim. Kurban adalah salah satu syari’at Allah swt yang dilaksanakan kaum muslimin. Namun sayang,  masih banyak syariat Islam yang terabaikan.

Dalam sistem kapitalisme saat ini, agama dipisahkan dari kehidupan umum, agama dicukupkan hanya di wilayah privat individu. Akibatnya, syariat Islam sejauh ini hanya diterapkan di level individu, yang berkaitan dengan  aspek akidah dan ibadah mahdhah. Sedangkan syari’at Allah yang berkaitan dengan mu’amalah (sistem ekonomi, pendidikan, politik, pergaulan dsb) dan uqubat (sanksi) tidak diterapkan sama sekali. Padahal Alah berfirman:

“....Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu  perbuat” (TQS. Al – Baqarah: 85)

Sudah saatnya kaum muslimin bangkit, menerapkan aturan Islam secara sempurna dalam kehidupan sebagai wujud ketaatan kepada Allah swt. Penerapan Islam akan menggantikan hukum – hukum jahiliyyah buatan manusia. Allah swt berfirman:

“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan  siapakah yang lebih baik daripada  Allah bagi orang-orang yang yakin ?” (TQS. Al – Maidah:50).

Tidak hanya harta, waktu, tenaga bahkan jiwa sekalipun harus siap dipersembahkan oleh kaum muslimin

Penerapan hukum Islam dilaksanakan dalam sebuah institusi negara yang disebut khilafah islamiyyah. Sebuah institusi negara yang dicontohkan rasulullah saw dan para sabahatnya. Pun sebuah institusi negara yang dijanjikan akan memimpin dunia kembali di akhir zaman. Rasulullah saw bersabda;

...akan datang kembali kekhilafahan berdasarkan metode kenabian.Kemudian beliau diam” (HR. Ahmad)

Tentu, perjuangan penerapan syariat islam dalam sebuah institusi khilafah Islam tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, butuh perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit. Tidak hanya harta, waktu, tenaga bahkan jiwa sekalipun harus siap dipersembahkan oleh kaum muslimin karena orang – orang kafir dan antek –anteknya tidak akan pernah diam. Tapi ingatlah janji Allah swt berikut:

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh.  janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya  daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (TQS. At – taubah : 111). Wallahu a’lam [syahid/voa-islam.com]

Kiriman Atifa Rahmi (Mahasiswa UPI)


latestnews

View Full Version