Sahabat VOA-Islam...
Bagaikan mengharap angin surga ketika rakyat mendengar rencana penurunan harga BBM oleh pemerintah mulai 5 Januari 2016. Pemerintah akan menurunkan harga premium menjadi Rp 7.150 per liter dari harga sebelumnya Rp 7.300 per liter, solar dari Rp 6.700 per liter menjadi Rp 5.950 per liter.
Penurunan harga BBM diharapkan oleh rakyat akan membawa pengaruh yang lebih baik dan bersahabat pada pemenuhan kebutuhan mereka sehari-hari, akankah harapan ini terwujud?
...padahal ketika pemerintah mau, harga BBM bisa dibawah Rp 5000 per liter, karena harga minyak mentah dunia yang saat ini terus turun hingga menyentuh US$ 37 per barel.
BBM adalah faktor penting dalam menggerakkan roda ekonomi rakyat, ketika BBM mahal akan membawa efek domino pada harga – harga barang di tengah - tengah rakyat, harga akan ikut naik. Ketika rencana harga BBM akan turun pasti sangat dinantikan oleh rakyat, tapi ternyata turunnya hanya Rp 150 per liter, padahal ketika pemerintah mau, harga BBM bisa dibawah Rp 5000 per liter, karena harga minyak mentah dunia yang saat ini terus turun hingga menyentuh US$ 37 per barel. Tapi seperti sudah menjadi lagu lama, yang sudah naik susah turun. Begitulah kapitalisme, selalu tidak konsisten, meski itu untuk kepentingan rakyat sekalipun.
BBM adalah milik umum sebagaimana air dan padang rumput. Rasulullah SAW bersabda: “Muslim berserikat dalam tiga hal : air, api (barang tambang) dan padang rumput.“
Dalam Islam, kekayaan yang itu adalah milik umum maka pengelolaanya oleh negara, Negara akan mengelola dan mendistribusikannya kepada rakyat dengan harga semurah – murahnya tanpa mengambil keuntungan, atau mengikuti harga minyak dunia, karena negara adalah perisai ( pelindung ) bagi rakyatnya, negara akan memastikan semua individu rakyat terpenuhi kebutuhannya, bukan hanya sebagai regulator saja.
Namun di dalam sisem kapitalisme hal yang seperti ini sungguh jauh panggang dari api. Peran negara yang seperti ini akan bisa terwujud ketika BBM dikelola berdasarkan syariat Islam dalam bingkai Daulah Khilafah Rasyidah, kekayaan alam menjadi berkah di tangan pemimpin yang amanah. Wallahu a’lam bi shawab. [syahid/voa-islam.com]
Kiriman Siami, S.Pd
(Muslimah HTI DPD II Tulungagung, Guru PAUD Salsabila Tulungagung)