JAKARTA (voa-islam.com) - Fenomena politik di era Jokowi Ahok yang didukung media dan pasukan nasi bungkus tak ayal merusak tatanan kebenaran dan etika masyarakat Indonesia.
Buktinya saja ketika membela Jokowi saat pilpres 2014, akun @partaisocmed terbilang beringas dan anarkis. Rupanya hal ini tak membuat jera dan kapok dengan nilai yang disebarkan, contoh lain adalah ketika sibuk membela Ahok dalam kasus RS Sumber Waras.
Kita dapat menilai dengan gamblang betapa sumbang dan plintat-plintut nilai yang dipegangnya, "Inilah salah satu bukti, bahwa para jokowers dan ahokers hanya sibuk membela junjungannya, BUKAN MEMBELA KEBENARAN." ujar Jonru dalam status Facebooknya sembari mengabadikan kultwit dalam infografis, Selasa (19/4).
"Saat BPK menguntungkan junjungannya, mereka pun memuji BPK. Tapi ketika BPK membuka borok junjungannya, mereka pun ramai-ramei membully BPK." sindir Jonru lagi.
Bahkan lucunya, mereka rame-rame teriak BUBARKAN BPK.
"Apa mereka tidak tahu, untuk membubarkan BPK itu harus mengubah UUD 45 terlebih dahulu? Mereka boleh saja membongkar kejelekan-kejelekan ketua BPK. Sang ketua BPK boleh saja dipecat atau bahkan masuk penjara, jika memang terbukti bersalah." jelasnya.
Namun terlepas bagaimanapun nasib keduanya, BPK sebagai lembaga negara tentu tetap berdiri kokoh mengawal NKRI. Tidak bisa asal dibubarkan begitu saja. "BPK sebagai lembaga negara tentu tetap berdiri kokoh mengawal NKRI. Tidak bisa asal dibubarkan begitu saja." kicaunya.
"Bagi Anda yang mendesak agar BPK bubar, coba belajar tata negara dulu, ya. Agar pintar dikit dan tidak asal bicara." tutup Jonru.
Sadarkah @partaisocmed? tentu tidak, tergantung siapa yang 'nyiram'. Potret kebenaran yang buram.[abdullah/voa-islam.com]