Oleh : Abdullah Protonema Al Islamy
Sikap arogansi densus 88 dalam melawan umat Islam berkedok perang melawan terorisme sudah tak lagi mendapat simpatik dari masyarakar secara umum. Pasalnya, sudah banyak kasus yang terjadi. Mulai dari salah tangkap hinga penyiksaan tanpa mengindahkan prikemanusiaan. Sungguh sikap yang dzolim dan congkak pengikut jejak setan.
Hal inilah yang menjadikan reaksi sebagian kaum muslimin bangkit untuk memberikan perlawanan terhadap setiap kedholiman yang terjadi. Karena kita semua sepakat, kedholiman di atas bumi ini wajib ditiadakan. Sehingaa wajib hadir manusia pemberani yang menasehat dan menegur setiap tindakan kedholiman tersebut.
Hanya ada dua jalan yang akan ditempuh umat di dunia ini, apakah akan berdiri di tempat yang benar dengan bendera Islam dengan segala konsekwensi yang ada atau memilih berbaris di kelompok pembela thogut dengan variasinya.
Semuanya mempunyai konsekuensi masing-masing. Barang siapa yang istiqomah berdiri dan berbaris di jajaran pembela Islam maka dia akan mati sebagai mujahid dan surga Allah menantinya. Dan barang siapa yang dengan congkaknya merapat dalam batalyon setan pembela thogut maka mereka akan mati dalam kejahiliyaaan dan neraka telah disediakan untuknya lengkap dengan siksa yang amat pedih dan menyakitkan.
Allah Berfirman :
الَّذِينَ آمَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ ۖ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا ( QS An Nisa : 76)
Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.
Imam Ibnu Jarir At Tabari berkata : الَّذِينَ آمَنُوا (orang yang beriman) yaitu orang yang membenarkan Allah dan rasul-Nya serta yakin dengan janji janji Allah untuk ahlul Iman. يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّه ( Berperang di jalan Allah) dalam ketaatan pada Allah dan cara yang di atur oleh agamanya dan syariatnya yang telah Allah syariatkan pada hambanya. وَالَّذِينَ كَفَرُ (dan orang orang kafir ) yaitu orang orang yang mengingkari keesaan Allah dan mendustakan rasulnya dengan apa yang dibawanya pada dari sisi rabnya. يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ (mereka berperang di jalan thogut) yaitu dalam ketaatan dan jalan syaiton serta manhaj setan yang telah mereka ajarkan kepada pengikut pengikutnya dari orang orang kafir
فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَان (Maka bunuhlah wahai orang orang yang beriman pada wali setan) yaitu mereka yang berpaling dari kebenaran, serta mentaati dan menolong setan, yang menyelisihi perintah allah taala dan mendustakanya.
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا (sesunguhnya tipu daya syaiton itu sangatlah lemah) janganlah takut kepada wali wali syaiton itu sesunguhnya wali syaiton itu sangatlah lemah dan pengecut. Dan sesungguhnya Allah telah mensifati mereka dengan kelemahan, karena mereka berperang bukan untuk mencari pahala dan takut hukuman. Akan tetapi mereka berperang karena kesukuan dan kedengkian mereka kepada orang orang yang beriman atas apa yang telah Allah berikan kepada orang beriman berlebih. Sedangkan orang orang yang beriman berperang dengan berharap pahala Allah. Dan mereka tidaklah meninggalkan berperang kecuali karena takut kepada Allah. Mereka berperang paham betul akan mendapatkan pahala bagi yang terbunuh. Dan merekampaham dengan apa yang mereka dapat dari kemenangan dan ghonimah., jika mereka selamat. Sementara orang kafir berperang dengan berharap tidak terbunuh. Dan mereka takut pada kematian. Maka mereka itulah orang orang yang lemah dan pengecut.
Pernyataan di atas sesuai dengan firman Allah
وَلَا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ ۖ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ ۖ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لَا يَرْجُونَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS An Nisa 104) (Tafsir At Tabari 8;546-547 maktabah syamilah)
Maka sudah sangatlah jelas, bahwa sifat dari para pembela thogut itu lemah dan mereka dalam ketakutan selalu, mental mereka sebenarnya kecil dan takut mati itu sudah jelas adanya. Di sisi lain para mujahid selalu siap siaga kapan pun kematian menyambut, karena mati membela jalan Allah adalah surga adanya.
Tinggal sekarang pilih mana? Apakah akan membela para thogut dengan aneka variannya atau akan tetap di jalan Allah membela Islam dan kaum muslimin? Semoga Alah selalu menganugrahkan kita hidayah sehingga tetap istiqomah di jalan Allah.
Editor : RF