Sahabat VOA-Islam...
Mengutip pidato Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang melontarkan kritiknya di hadapan para kepala Negara anggota OKI di Istanbul Turki, Jum’at 15 April 2016 yang mengatakan antara lain bahwa OKI adalah organisasi dengan 57 negara anggota kemudian organisasi kedua terbesar setelah PBB. Jika OKI digabungkan populasinya mencapai 1,7 milyar jiwa atau 22,7 persen dari total populasi dunia.
Jumlah penduduk usia muda Negara OKI terbesar mencapai 53,3%, Negara OKI memiliki sekitar 2 per 3 cadangan minyak dan gas dunia. Hal tersebut merupakan asset kolektif Negara OKI. Wapres Jusuf Kalla juga mengatakan bahwa menyedihkan melihat dunia Islam saat ini terperangkap oleh konflik kemiskinan, konflik wilayah yang semakin terpecah belah dan bencana kemanusiaan. Jusuf Kalla juga mengajak Negara OKI untuk mencari solusi permasalahan yang dihadapi dunia Islam untuk direalisasikan menjadi Islam Rahmatan lil alamin, sebagai agama yang berkontribusi bagi perdamaian, pembangunan dan keadilan sosial (Detiknews.com,16/14/2016).
Memang benar, betapa kaya negeri-negeri Islam seperti yang dipaparkan oleh Wapres Jusuf Kalla tersebut. Namun sayang, kondisi negeri-negeri Islam saat ini justru terpecah belah. Tentu saja hal ini diakibatkan oleh sistem Kapitalis yang dianut oleh dunia saat ini. Negeri Islam yang dibatasi oleh prinsip nasionalisme membuat umat tidak bisa saling menolong karena dibatasi oleh sekat batas wilayah Negara.
Sejatinya, solusi untuk mengatasi masalah dunia Islam saat ini hanya dengan mabda atau ideologi Islam. Karena Islam bukan hanya sekedar agama, tetapi juga merupakan ideologi yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Negeri-negeri yang terpecah belah bisa disatukan di bawah naungan neagara Islam yang lazim disebut negara Khilafah yang dipimpin oleh seorang khalifah yang mengatur kehidupan berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah.
Kemiskinan dan bencana kemanusiaan otomatis akan lenyap, karena seorang khalifah tidak akan berani bertindak dzalim terhadap umatnya. Karena kelak dia akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat oleh Allah SWT. Secara empiris pun sistem Islam sudah terbukti sukses diterapkan selama 13 abad, dan terbukti ternyata tidak ada kerusakan dimuka bumi saat itu. Untuk itu, perlu upaya dari kita semua selaku kaum muslimin untuk memperjuangkan supaya sistem Islam tersebut bisa tegak kembali di muka bumi ini. Aamiin. Wallahu’alam bi shawwab. [syahid/voa-islam.com]
Kiriman Henny Meilisa, Lembang-Bandung Barat