By : Ilyas Nanda Rizqiawan
Cahaya adalah sebuah penerang yang mampu menembus kegelapan. Cahaya adalah salah satu mahluk ciptaan Allah Ta’ala yang sangat penting untuk kehidupan manusia. Tanpa cahaya, kita akan buta. Karena kita yang setiap hari dapat melihat berbagai macam keindahan, ternyata itu adalah kemampuan mata dalam menangkap kecepatan cahaya di sekelilingnya. Artinya, semua benda mempunyai sumber cahaya.
Cahaya selalu mempunyai sumber cahaya.
Itu yang diajarkan dalam Sains. Dahulu pada masa penciptaan jagat raya, tidak ada yang namanya cahaya berasal dari sebuah Lampu atau Neon. Atau pun benda-benda penghasil cahaya lainnya seperti api dari gesekan batu maupun yang lainnya.
Cahaya yang ada pada zaman dahulu (sebelum manusia diturunkan ke bumi) secara nalar manusia adalah cahaya yang hanya berasal dari cahaya alami. Yakni Bintang-Bintang termasuk Matahari (Matahari adalah salah satu jenis bintang). Tidak mungkin ada cahaya selain cahaya Matahari dalam hal ini bintang-bintang (benda angkasa yang mempunyai cahaya sendiri) yang menjadi sumber cahaya selain kedua benda langit tersebut. Apalagi untuk menerangi Bumi. Sehingga, disimpulkan bahwa sebelum ada cahaya dan sumber cahaya, maka Bumi berada dalam keadaan yang gelap gulita.
Hal ini tertera dalam Alkitab/Injil yang berbunyi:
Allah berfirman:
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya” (Injil Kejadian 1 : 1–2).
Tetapi, karena keadaan bumi yang sangat gelap, kemudian Allah menciptakan cahaya dihari pertama. Yakni, diwaktu Ia sedang menciptakan bumi.
Mungkin, sekilas Firman Tuhan diatas terlihat indah. Namun, ternyata firman Tuhan diatas tidaklah logis setelah kita melanjutkan membaca ayat demi ayat berikutnya.
Mengapa ?
Karena, jika cahaya diciptakan pada hari pertama. Maka sumber cahaya harus dan wajib diciptakan pada hari pertama pula ! Wajib !
Jika tidak, tentu tidak masuk akal bukan ? Apalagi dalam ayat diatas dijelaskan bahwa ada pagi dan juga ada siang. Artinya, jika kita melihat realita dunia saat ini. Adanya siang, pagi, dan malam itu haruslah ada sumber penyebab utamanya yaitu adanya Matahari & Bulan diatas langit sebagai tanda perpindahan siang dan malam.
Adanya Matahari atau munculnya Matahari dilangit adalah penanda waktu siang hari. Dan, jika telah munculnya bulan dilangit maka saat itu juga langit sedang memberikan tanda kepada kita bahwa hari telah berganti di waktu malam hari. Hal itu terjadi karena Matahari telah tenggelam dari permukaan bumi secara kasat mata.
Meski jika dilihat dari sudut Sains.
Matahari tidaklah tenggelam, hanya bumi yang ber-rotasi atau mengelilingi diri sendiri dalam porosnya. Sehingga, dengan fakta ayat diatas, realita kehidupan sehari-hari serta ilmu Sains tidaklah boleh untuk saling bertentangan.
Namun, kita akan kecewa jika melihat bahwa sesungguhnya sumber cahaya yang menjadikan siang dan malam (Matahari ) atau yang sering disebut bintang (sesuatu yang mempunyai cahaya sendiri) ternyata tidak diciptakan pada hari pertama (saat adanya siang & malam) tetapi diciptakan pada hari keempat !
Bayangkan!
Apakah ini logis?
Terjadinya siang dan malam yang begitu besar dipengaruhi oleh Matahari, ternyata Matahari baru diciptakan pada hari keempat ? Bagaimana bisa terjadi siang dan malam saat hari pertama ?
Sungguh, Aneh.
Nah, dengan adanya fakta dari ayat Injil diatas yang begitu ganjil. Maka terdapat 2 pertanyaan besar yang insyaAllahu Ta’ala tidak akan pernah bisa terjawab sampai kapanpun. Yakni 2 pertanyaan itu adalah :
Wallahu A’lam.