View Full Version
Sabtu, 28 May 2016

Urgensi Media dalam Memerangi Pemurtadan

Oleh: Ilyas Nanda Rizqiawan

Sudah menjadi rahasia umum jika 'Pemurtadan' menjadi momok menakutkan dalam benak masyarakat Islam, terlebih lagi untuk para Du’at. Namun, saat ini telah banyak masyarakat yang mulai tersadar akan bahaya pemurtadan yang mulai membuat resah dan gelisah ini.

Bagaimana, tidak?

Para misionaris sudah semakin gencar dalam melaksanakan aksinya. Baik itu melalui dakwah yang biasa mereka lakukan, seperti dari mimbar – mimbar mereka, atau dengan pendekatan  individual mendalam terhadap personal kaum Muslimin.

Juga yang tidak kalah menonjol dari mereka adalah dakwah yang ter – organisir. Seperti melalui ‘event – event’ yang didalamnya membagikan simbol – simbol Agama Pagan Nasrani, juga terdapat pula pembagian Injil secara cuma – cuma. Kemudian pembagian buku – buku mereka, snack, kaos – kaos  serta accessoris bersimbol ke – syirikan, dan yang lainnya. Tak lupa pengobatan gratis pun menjadi salah satu sarana ampuh dalam aksi mereka yang ujung – ujungnya kita semua pasti sudah dapat untuk menebaknya, yakni usaha ‘Pemurtadan’.

Dan, masih banyak yang lainnya.

Namun, dewasa ini yang perlu menjadi sorotan kita agar lebih waspada adalah bahwa kita sedang berada dalam kebiasaan hidup serba canggih dan serba instan. Atau lebih tepatnya sedang berada dalam masa – masa yang dimanjakan dalam segala hal. Terutama dalam dunia Teknologi dan Informasi Modern.

Lalu, apa yang harus kita waspadai akan hal itu ?

Tentu, kemudahan seseorang dalam meng – akses Teknologi – Informasi ini, ibarat kata bagaikan pedang bermata dua. Karena, di dalamnya terdapat manfaat dan mudharat yang sama tinggi, sama besar dan sama berbahaya.

Bayangkan saja jika seorang Muslim yang Qadarullah mempunyai tingkatan rendah dalam memahami Dien mulia ini sedang ber – asyik ria dalam memanfaatkan Teknologi – Informasi seperti Internet. Dikhawatirkan, ia akan terjerumus ke dalam jurang – jurang kebid’ahan, kesyirikan dan kekufuran yang bisa membawanya masuk ke dalam ‘lubang hitam pekat’ tanpa ia bisa sadari.

Lubang pekat yang menyeretnya ke dalam Neraka Jahannam, Waiyyadubillahi.

Berangkat dari realita yang ada, maka saat ini begitu penting untuk segera memperbanyak  adanya media – media penyeimbang, guna menangkal virus berbahaya yang bernama pemurtadan ini. Juga memaksimalkan strategi dakwahnya di lapangan. Hal ini, Media Islam bertujuan sebagai wadah untuk membantu mengimunisasi keimanan kaum Muslimin yang rentan pemurtadan, juga sebagai sarana ‘ghozwul fikr’ (perang pemikiran) yang sedang digencarkan oleh para musuh – musuh Islam.

Semoga Allah Ta’ala, menjaga para Du’at yang berjuang melalui Jihad Media ini, dan menjaga sarana prasarana dakwah wal jihad media ini tetap berjalan stabil dan terorganisir dengan baik. Wallahu A’lam. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version