Pada hari ini Ahad, 29 Mei 2016 timeline media sosial banyak dihiasi dengan foto mengenai penolakan warga dusun Gowak terhadap pendirian SMPIT AT-TAQWA Grabag Magelang.
Menanggapi beredarnya foto tersebut, Al-Hamdulillah pihak sekolah telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat untuk mencari titik temu dan berusaha untuk menghilangkan fitnah antara pihak sekolah dengan warga desa.
Perlu diketahui SMPIT AT-TAQWA adalah Lembaga Pendidikan Islam yang berdiri di bawah naungan Yayasan Umar bin Khattab Magelang.
Ada hal unik mengenai yayasan yang satu ini, kisahnya beberapa kali dimuat di Harian Republika, Majalah Hidayatullah, Majalah Rindang dan beberapa media lain. Bahkan tidak sedikit Skripsi mahasiswa ditulis dengan menjadikan Yayasan ini sebagai objek kajiannya.
Yayasan Umar Bin Khattab Magelang terletak di lereng gunung Merbabu, tidak jauh dari daerah yang dikenal dengan istilah MMC (Merapi Merbabu Complex), sebuah daerah yang sejak dulu dikenal menjadi perebutan antara Islam, Kristen dan Komunis. Maka jika berbicara tentang dunia hitam, disinilah tempatnya. Namun bukan berarti susah didapati kyai di daerah ini, karena disini juga tidak sedikit terdapat pesantren.
Yayasan Umar Bin Khattab Magelang didirikan di pusat Kecamatan Grabag, Kab Magelang oleh seorang Kyai muda dengan beberapa santrinya. Jangan kira santrinya adalah anak ingusan, mereka adalah para mantan preman berbadan besar, berotot kuat yang memiliki tato di lengan tangannya. Sebelum bertaubat, wilayah kekuasaan para preman ini sampai di beberapa terminal di kota besar bahkan hingga ke ibu kota.
Tapi siapa sangka setelah bertaubat mereka yang tidak berpendidikan tinggi ini mampu mendirikan Yayasan dengan membawahi divisi dakwah, sosial hingga pendidikan.
Tengok saja pada tahun 2000an manajemen masjid Umar bin Khattab dinobatkan menjadi yang terbaik di Jawa Tengah. Perpustakaannya memiliki ribuan jilid buku. Asset yang dimiliki BMTnya tembus lebih dari 20 Milyar. Dan hingga kini telah memiliki lembaga pendidikan mulai dari tingkat PAUD, TK, SD dan SMP yang keseluruhannya diberi nama 'Islam Terpadu at-Taqwa'.
Lebih menggembirakan lagi, hampir di setiap lembaga pendidikan ini membuka pendaftaran murid baru, maka dalam waktu kurang dari satu pekan seluruh formulir yang disediakan telah habis sehingga panitia harus menutup pendaftaran. Jangan kira peminatnya berasal dari luar kota, tapi hampir semuanya berasal dari kecamatan Grabag. Artinya, sambutan masyarakat pun luar biasa baiknya.
Di dusun Gowak sendiri Yayasan Umar bin Khattab telah mendirikan SDIT AT-TAQWA di atas tanah wakaf dan menempatinya selama lebih dari sembilan tahun tanpa ada masalah berarti dengan warga setempat. Namun sayangnya pada tahun ini di tengah harapan besar dari ummat Islam utamanya di Kecamatan Grabag atas pendirian SMPIT AT-TAQWA TAHFIDZUL QURAN BOARDING SCHOOL yang lokasinya tepat di samping bangunan SDIT justru ada sebagian masyarakat yang menolaknya.
Hingga kini belum diketahui secara pasti alasan penolakan sebagian orang yang mengatasnamakan warga Gowak terhadap pendirian sekolah yang dipimpin seorang ustadz alumnus Universitas Islam Madinah jurusan Hadits dengan lima huffadz lainnya. Namun kita berharap kesalahpahaman ini segera diketahui titik temunya, dan membuat para penghasut sadar bahwa tindakan yang diperbuatnya tidaklah benar.
Mari dukung pendirian SMPIT AT-TAQWA TAHFIDZUL QURAN BOARDING SCHOOL dengan menyebarkan artikel ini dan mendoakan semoga Allah Ta'ala memudahkan urusannya.
Semoga dengan berdirinya SMPIT AT-TAQWA TAHFIDZUL QURAN BOARDING SCHOOL akan dilahirkan banyak Dai dan penghafal al-Quran sehingga menjadikan ummat Islam khususnya dusun Gowak lebih damai dan sejahtera. Amiin. [PurWD/voa-islam.com]