Oleh: Fauzi Ihsan Jabir (Div. KPL BKLDK Kota Bandung)
Selamat datang kawan-kawan mahasiswa baru di kampus perjuangan ini, selamat mengenali jati diri kalian sebagai pemuda pemudi muslim. Pemuda pemudi muslim tidak boleh lemah. Harus kuat. Harus mampu membangun apa saja yang harus dibangun. Berani meruntuhkan apa saja yang harus diruntuhkan.
Mahasiswa muslim sebagai kaum intelektual tidak tinggal diam saat pemerintah mendzalimi rakyat, tidak tinggal diam saat kesejahteraan rakyat terancam. Seharusnya mahasiswa lebih cerdas memahami realita yang ada bahwa rakyat Indonesia menggantungkan harapannya kepada para mahasiswa, karena sejarah mencatat setiap pergerakan dan perubahan di Negeri ini tidak terlepas dari peran dan kontribusi mahasiswa di dalamnya.
Persoalan pokok bangsa Indonesia saat ini adalah imperialisme. Sistim ekonomi-politik yang berdiri di atas keserakahan kapitalisme ini telah mengobrak-abrik kemerdekaan politik dan ekonomi negeri kita. Tidak hanya itu, kepribadian bangsa Indonesia juga dirusak oleh merajalelanya liberalisme, pragmatisme dan konsumerisme. Tidak akan ada solusi bagi rejim liberal atas kemiskinan, upah murah, pendidikan dan kesehatan mahal, sembako mahal, subsidi yang dicabut dan segudang problem yang dihadapi oleh rakyat. Rakyat dibiarkan bekerja dan berjuang sendirian dibawah represi demokrasi liberal.
Demokrasi yang dielu-elukan sepanjang momen, hanya menawarkan pepesan kosong terhadap kesejahteraan rakyat. Sebab, siapapun presiden dan wakilnya, dari kelompok manapun parlemen dan komisi-komisinya, akan tetap meneruskan agenda liberalisasi ekonomi di negeri ini, yaitu skema pencabutan subsidi dan MEA. Sebab, titik poin dari skema MEA adalah memperluas pasar dan produksi bagi imperialisme, si tuan modal besar.
Liberalisasi tak hanya mengakar pada kebijakan dan pada pemerintah pusat, namun pembentukan KEK yang disokong oleh regulasi ekonomi tersebut, membuat cengkeraman modal kuat mengakar sampai ke riak bawah. Posisi pemerintah bukan sebagai kontroling, tapi sebagai pembuat kebijakan pro-modal. Oleh karena itu, baik dari pemerintah pusat, pemerintahan daerah hingga sekup birokrasi terkecil, kelurahan – yang lahir, tumbuh dan berkembang di dalam sistem demokrasi liberal, hanya akan menjadi pemulus kepentingan pemodal, yang berorientasi profit. Rakyat disingkirkan.
Tak ada jalan keluar selain segenap para pemuda dan mahasiswa muslim harus mengorganisasikan diri dalam sebuah kekuatan alternatif yang akan menumbangkan sistem kapitalisme dan mengubahnya menjadi sistem Islam
Kezaliman dan kemiskinan tidak akan hilang dari negeri kita kecuali dengan penerapan syariah Allah. Umat di berbagai dunia telah mencoba sosialisme, kapitalisme, nasionalisme dan patriotisme, akan tetapi kondisi masyarakat dunia tetap saja terpuruk dalam segala aspek kehidupan. Maka campakkan bendera sekat-sekat nasionalisme. Kibarkan panji Rasulullah saw. Bersatulah dan berjuanglah secara kompak untuk menegakkan syariah Allah.
Tak ada jalan keluar selain segenap para pemuda dan mahasiswa muslim harus mengorganisasikan diri dalam sebuah kekuatan alternatif yang akan menumbangkan sistem kapitalisme dan mengubahnya menjadi sistem Islam. Untuk mencapai hal itu bukanlah pekerjaan yang ringan dan selesai beberapa hari. Akan tetapi butuh banyak prasyarat yang harus dipersiapkan.Ulurkan tanganmu kepada kami kawan-kawan, mari menolong rakyat yang tertindas.
Maka tolonglah kebenaran dengan kekuatan kita. Maka segera dan bergegaslah menolong agama Allah. Bersegera dan bergegaslah menjadi para pejuang Islam. [syahid/voa-islam.com]