Sahabat VOA-Islam...
Merah dan putih berkibar disepanjang jalan yang saya lewati, lomba-lomba dan pengajian dalam rangka kemerdekaan semarak menutup jalan-jalan mewarnai kampung tempat saya berteduh disana. Teriakan-teriakan dari pak RT memberi semangat kepada mereka “Merdeka,, !! Merdeka,,!! ” dan doa khusyu’ yang dilantunkan mengucap syukur atas kemerdekaan yang terjadi 71 tahun lalu.
Saya tertegun, merdeka itu apa sih sebenarnya? Apakah negeri ini benar-benar merdeka? Merdeka adalah bebas dari penjajahan atau dari penghambaan kepada sesama manusia, dan beralih kepada penghambaan kepada sang Pencipta secara total yaitu Allah SWT. Memang dalam konteks fisik kita merdeka. Maksudnya tidak ada pasukan dan penjajah yang riwa riwi bawa senjata menyiksa dan memeras warga negera Indonesia. Tidak ada lagi romusha atau kerja rodi yang membuat rakyat sengsara. Tapi kalo mau dikata, apa rakyat sekarang sudah tidak sengsara?
Memang benar kita bisa dengan bebas memilih presiden dan wakilnya, tidak seperti negara yang diatur oleh Inggris karena persemakmurannya. Tapi bukankah presiden kita terpilih karena tidak ada pilihan lain selain calon yang sudah ditetapkan? Kemudian daripada tidak memilih maka orang-orang berbondong bondong memilih setelah terjadi kampanye besar-besaran dan jutaan iming-iming. Merdeka bukan?
Apakah kita merdeka dalam menentukan kebijakan, hukum, membuat teknologi, mengatur ekonomi dan sebagaianya? Bahkan UU di negeri ini setoran dari asing, sehingga hukum dan kebijakan bisa menyesuaikan permintaan pasar. Ekonomi malah lebih mengerikan, rakyat sengsara karena kebijakan neoliberal yang diterapkan di pertiwi tercinta. Asing dan Asheng disambut dengan mulia seolah mereka yang membawa masa depan Indonesia.
Apakah benar-benar merdeka? Penjajahan secara massif masih terus berlangsung hingga sekarang. Politik, ekonomi, hukum, keamanan, kebijakan semua digerakkan oleh invisible hand. Naiknya tarif listrik, dicabutnya subsidi, menurunnya rupiah, mahalnya kesehatan dan susahnya mencari pekerjaan ini bukti bahwa sampai detik ini kita belum merdeka. Belum merdeka secara ideologis, dimana kita seharusnya bisa menentukan jalan hidupnya sendiri. Menjadi negeri yang berdaulat tidak tergantung dengan yang lainnya. Tidak disetir dan tidak dieksploitasi. Jadi, Apakah kita benar-benar merdeka? Negara merdeka adalah negara yang tidak menghamba kepada sesama manusia, tidak dibawah kediktatoran dan tidak dibayangi oleh negara yang lainnya. Negara yang seperti ini akan berkembang dengan cepat menjadi negara yang profesional, produktif dan powerful. Negara yang pernah seperti ini hanya Negara Khilafah Islam yang membentang dari kekuasaannya dari benusa Asia, Eropa hingga Afrika. Negara yang menghamba hanya pada Allah sang pencipta. Negara yang menebar rahmat bagi seluruh alam dengan membawa ideology islam yang tinggi nan mulia.
Saya benar-benar merindukan negeri ini merdeka
Kiriman Masyithoh Zahrodien, Hamba yang Merdeka