Sahabat VOA-Islam...
Viral sekali di social media dan saya menebak juga di televisi, Dimas Kanjeng Taat Pribadi seperti seleb dadakan yang terkenal karena melakukan penipuan dengan jinnya. Gendam kalau orang-orang menyebutnya.
Saya langsung ingat beberapa bulan yang lalu pembicaraan dengan ayah saya yang menceritakan temannya, mantan santri di padepokan dimas kanjeng. Saya merasa agak lucu mendengarnya, ada aja orang yang mau mendaftarkan diri dengan membayar jutaan rupiah dengan harapan sangat tinggi agar uangnya berlipat ganda.
Apakah mungkin? Emang Dimas Kanjeng punya mesin pencetak uang? Waktu itu saya geli dan sedikit takjub dengan dirinya yang berhasil menipu ribuan orang. Dan hebohnya baru tertangkap hari hari ini. Memang sangat cocok fenomena Dimas Kanjeng ini di tengah masyarakat yang dimabuk harta. Inginnya mendapat duit banyak dengan cara instan dan mudah bahkan tanpa bekerja.
Ini adalah fenomena yang secara alami akan muncul karena pengaruh kapitalisme. Orang orang berbondong bondong mencari materi sebanyak banyaknya demi kepuasan jasmani. Tidak menggunakan kerasionalitasan dan serba pragmatis dalam menghadapi setiap persoalan. Mereka menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, bukan hanya kongkalikong atau sikut kanan kiri, lebih ekstrim lagi bersekutu dengan bangsa lain alias jin.
Tampak sekali keroposnya landasan keimanan pada negeri yang mayoritas muslim ini. Krisis akidah menjadi poin mendasar karena tegak payung sekulerisme yang menjadi peneduh dan membiakkan fenomena ini. Bukan hanya dimas kanjeng, masih banyak orang dengan aksi yang tidak jauh berbeda merebak di tengah masyarakat yang notabene muslimin.
Tidak lain juga karena mandulnya peran negara untuk menjaga akidah umatnya, digalakkan kebebasan berfikir dan berakidah sesuka hati masing-masing. Jadi nya apa? Sesat nggak karuan. [syahid/voa-islam.com]
Kiriman Masyithoh Zahrodien, Sarjana Sastra Universitas Brawijaya Malang