Menjadi Pembela Agama Allah? Atau Menjadi Pengkhianat Melucuti Simpul Islam?
Banyaknya pemberitaan mengenai Aksi Damai 411 menunjukan sudut pandang mana yang digunakan media-nasional dan para penulis di berbagai media-online. Ada yang menulis Aksi 411 sebagai “Aksi Damai Membela Al-Qur’an”, ada juga yang menulis “Aksi Damai yang Berujung Kericuhan”. Dua sudut pandang tersebut tidak lepas dari Ideologi sang penulis dan Tujuan penerbitan Tulisan tersebut, juga menunjukan dipihak mana mereka berdiri.
Terlepas dari pemberitaan akan dampak yang timbul dari Aksi 411, media dan individu yang menyinyir Aksi 411 secara tidak langsung sudah mengalihkan perhatian kita dari Akar dan Sumber Masalah itu sendiri, Statement Gubernur Petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Kepulauan Seribu pada 30/09/2016.
Tanpa disadari, kita sebagai Muslim sudah terpecah-belah menjadi dua pihak yang berbeda. Pihak yang Menuntut Ahok dan Pihak yang Membela Ahok, padahal kita saudara seiman, Rabb-kita sama-sama Allah, Rasul kita sama-sama Muhammad saw, kitab suci kita sama-sama Al-Qur’an.
Inilah realita yang kita hadapi sebagai Muslim di Indonesia. Banyak yang Membela Agama Allah, tapi tidak sedikit yang Ingkar dan mendukung Oknum yang mendustakan Kalamullah.
Muslim pendukung Ahok berdalih, bahwa Agama Allah tidak butuh dibela; karena Agama Islam adalah milik Allah, Dzat yang maha Agung yang tidak perlu dibela? Padahal dijelaskan dalam Surat As-Saff Ayat 14 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُوٓاْ أَنصَارَ ٱللَّهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ لِلۡحَوَارِيِّۧنَ مَنۡ أَنصَارِيٓ إِلَى ٱللَّهِۖ قَالَ ٱلۡحَوَارِيُّونَ نَحۡنُ أَنصَارُ ٱللَّهِۖ فََٔامَنَت طَّآئِفَةٞ مِّنۢ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ وَكَفَرَت طَّآئِفَةٞۖ فَأَيَّدۡنَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ عَلَىٰ عَدُوِّهِمۡ فَأَصۡبَحُواْ ظَٰهِرِينَ ١٤
“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.” (QS. 61. As-Saff : 14).
Saya yakin, Para pendukung Aksi 411 tidak pernah berfikir bahwa Allah membutuhkan mereka untuk membela Al-Qur’an dan Islam di Tanah Air, tapi justru merekalah Muslimin-Muslimah yang ingin menjadi Pembela AgamaNya, berdiri di barisan yang diridhoiNya, mengharapkan Kasih dan Sayang dari-Nya yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bukan justru berdiri di barisan yang ingin menghancurkan AgamaNya, Memusuhi Pemilik Alam Semesta. Innalillahi...
Saya hanya berharap apa yang mereka lakukan adalah sebuah kekhilafan atau ketidaktahuan, bukan kesengajaan untuk menghancurkan Agama Islam di Tanah Air Indonesia.
Berita-berita yang berseliweran membahas Dampak Aksi 411 telah mengaburkan fokus kita dari sumber masalah yang sebenarnya, terlebih membuat kita lupa dari Dampak apa yang akan timbuldari Sumber Masalah.
Kita tidak akan bisa mengetahui apa Niat dan Tujuan dari statement Ahok mengenai Al-Maidah 51, tapi kita bisa mengetahui apa dampak yang akan terjadi jika statement tersebut diterima oleh Ummat Islam di Indonesia.
Seperti sabda Rasulullah saw, bahwa ikatan Islam akan terurai simpul demi simpul, yang pertama kali terurai adalah Masalah Hukum (Pemerintahan).
عَنْأَبِيأُمَامَةَالْبَاهِلِيِّعَنْرَسُولِاللَّهِصَلَّىاللَّهُعَلَيْهِوَسَلَّمَقَالَلَيُنْقَضَنَّعُرَىالْإِسْلَامِعُرْوَةًعُرْوَةًفَكُلَّمَاانْتَقَضَتْعُرْوَةٌتَشَبَّثَالنَّاسُبِالَّتِيتَلِيهَاوَأَوَّلُهُنَّنَقْضًاالْحُكْمُوَآخِرُهُنَّالصَّلَاةُ
(AHMAD – 21139) : Dari Abu Umamah Al Bahili dari Rasulullah Shallallahu’alaihiWasallam bersabda: “Sungguh ikatan Islam akan terurai simpul demi simpul. Setiap satu simpul terurai maka manusia akan bergantunganpada simpul berikutnya. Yang pertama kali terurai adalah masalah hukum dan yang paling akhir adalah sholat.”
Statement Ahok mengenai Al-Maidah Ayat 51 dapat menyebabkan terurainya Simpul Hukum Islam di Indonesia. Apapun Niat dan Tujuan Ahok, statementnya telah melukai hati mayoritas Ummat Muslim di Indonesia, di sisi lain ternyata masih ada sebagian kecil Ummat Muslim yang sama sekali tidak tersinggung saat Kitab Sucinya dihina. Malah tak sedikit pula yang justru mendukung Ahok yang Menistakan Al-Qur’an, Kitab Sucinya.
Sejarah membuktikan, Runtuhnya Andalusia (Spanyol) salah satu Peradaban Islam Terbesar di dunia terjadi karena Pemimpin Muslim (tanpa ada nilai Islam didalamnya) dan Pemimpin Non-Muslim yang mengusir Muslimin-Muslimah disana
Tidak ada keraguan bagi seorang Mukmin untuk meyakini Al-Qur’an dan As-Sunnah, kebenarannya Absolute. Yang saya heran, masih ada Ummat Islam yang berkata “kebenaran itu hanya milik Allah” tapi ketika ditunjukkan Kalamullah mereka mengingkarinya, mohon maaf! jika anda termasuk orang-orang seperti itu maka Keimanan Anda harus dipertanyakan, bukan?
Surat Al-Maidah 51 yang disinggung oleh Ahok dalam statementnya merupakan salah satu dari tujuh ayat yang mengatur Masalah Hukum (Pemerintahan), khususnya larangan memilih pemimpin kafir.
“Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu enggak pilih saya. DIBOHONGI pakai surat Al-Maidah 51, macam-macam itu. Itu hak bapak ibu.”
Dapat kita bayangkan jika Statement Ahok diterima oleh Ummat Muslim di Indonesia, Apa yang akan terjadi? Hilangnya Simpul Hukum (Pemerintahan) Islam di Negara Mayoritas Islam terbesar di dunia. Disusul dengan terpilihnya pemimpin-pemimpin Non-Muslim di Negara Mayoritas Muslim dan kebijakan-kebijakan yang tidak memihak kepada Muslim, bayangkan apa yang akan terjadi jika tembok pertahanan pertama berhasil diruntuhkan? Bayangkan apa yang akan terjadi jika sampai Simpul Hukum Islam yang pertama berhasil dilepaskan?
Mungkin tulisan ini terkesan seperti spekuliasi belaka, tapi nyatanya Rasulullah sudah mewanti-wanti hal ini, dulu pernah terjadi, sekarang terulang lagi dan suatu saat nanti bukan tidak mungkin akan terjadi lagi.
Sejarah membuktikan, Runtuhnya Andalusia (Spanyol) salah satu Peradaban Islam Terbesar di dunia terjadi karena Pemimpin Muslim (tanpa ada nilai Islam didalamnya) dan Pemimpin Non-Muslim yang mengusir Muslimin-Muslimah disana (Baca : Sejarah Runtuhnya Andalusia).
Muslim Rohingya, salah satu berita yang sempat menjadi viral di media-massa dan media sosial, saat ribuan Muslim Rohingya dianiaya dan dibantai secara massal di negerinya menyelamatkan diri ke negara tetangga dari ancaman Genocide Pemerintahannya.
Dulu Andalusia, kemarin Muslim Rohingya, mungkin nanti Indonesia? Naudzubillah tsumma Naudzubillah...
Dengan kata lain, Dampak yang akan terjadi jika sampai Statement Ahok diterima Ummat Islam di Indonesia adalah Gerbang Kehancuran Islam di Tanah Air Indonesia, yang akan berlanjut pada munculnya pemimpin-pemimpin non-muslim di tengah masyarakat muslim, diikuti kebijakan-kebijakan yang tidak memihak muslim, hingga yang tersisa dari Islam di Indonesia hanya Shalat.
Demi Allah!
Allah menjamin kelangsungan Islam di muka bumi!
Tapi Allah tidak menjamin kelangsungan Islam terus ada di Tanah Air Indonesia!
Jika bukan kita sebagai Muslim-Muslimah yang menjadi Pembela Agama Allah di Indonesia,
Lalu siapa lagi?
Di Pihak mana kita akan berdiri?
Menjadi Pembela Islam di Tanah Air atau Menjadi Kacung Kafir memerangi Agama Sendiri?
Hati-hati! Tulisan kita yang menyinyir Saudara-saudara seiman yang berjuang di Jalan Allah akan menempatkan kita di barisan Pengkhianat yang menghancurkan Islam!
Yang tercinta, saudara-saudaraku Muslimin-Muslimah.
Pantaskah kita disebut Muslimin-Muslimah?
Sementara Kalamullah kita dustakan? Sabda Rasulullah kita sanksikan?
Mudah-mudahan kita bisa sama-sama saling mengingatkan saudara seiman untuk berada di barisan yang sama. Menjadi Pembela Agama Islam di Tanah Air Indonesia.
“.... Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.... “ (QS.13. Ar-Ra’d : 11). [syahid/voa-islam.com]