View Full Version
Kamis, 24 Nov 2016

Penghina Agama Harus Diadili

 

SURAT PEMBACA:

Jika terjadi di Negara Sekuler, Malah Semakin Ribet

Susah payahnya hanya untuk menghukum seorang penista Al-Qur’an di negara Sekulerisme-Demokrasi-Kapitalisme ini. Padahal ini perkara yang sangat mudah dilakukan dalam negara Daulah Khilafah. Walhasil umat Islam terkotak-kotakkan, dan saling berhadapan sebagai penuntut atau pembela si penghina Al-Qur’an. Penuntut, menuntut dengan dasar hukum Islam. Sementara si pembela, membela dengan dasar hukum Sekulerisme-Demokrasi.

Inilah yang membuat begitu sulitnya menuntut seseorang dengan bersandar pada Islam (Al-Qur’an dan Assunnah). Sehingga upaya akhir untuk menghukum si penghina nantinya, bukanlah karena penghinaannya pada Al-Qur’an, tapi karena keresahan yang terjadi di masyarakat akibat ulahnya.

Kenapa kita masih saja ridha pada ideologi Sekulerisme-Demokrasi-Kapitalisme ini jika sudah terbukti membuat umat kesulitan melindungi dirinya, akidahnya dan agamanya?

(Ibu Neti Ummu Hasna, Tulungagung, Jawa Timur)

 

Si Penghina Agama Harus Diadili

Goresan pena ini akan membentuk sebuah rangkaian kata dan semoga bisa lebih memberi makna dalam kehidupan kita. Begitu pula dengan langkah kita, setiap hari akan membuat rangkaian sejarah kehidupan. Akankah kita biarkan ia mengalir begitu saja tanpa makna? Ataukah kita akan siapkan untuk menjadi sejarah yang pantas untuk dikenang, bukan hanya bagi anak-anak kita , tapi dikenang bagi seluruh manusia. Saatnya memulai hari dengan selalu menggunakan petunjuk Illahi.

Al-Qur’an dan As-Sunnah, sebagai alat navigasi dalam perjalanan bahtera kehidupan kita. Maka BENARLAH sikap seorang Muslim yang ia selalu berpegang teguh pada pedoman hidupnya. Dan ia akan berusaha melaksanakan semuanya dengan konsekuensi apapun. Semangat perjuangan membela Qur’an ini tak akan pudar hingga si penghina benar-benar diadili dengan seadil-adilnya.

(Ibu Amey Nur Azizah, Tulungagung, Jawa Timur)


latestnews

View Full Version