View Full Version
Kamis, 12 Jan 2017

Meneladani Rasulullah SAW Secara Menyeluruh

Sahabat VOA-Islam...

Kaum muslim kembai menjumpai peringatan maulid Nabi Muhammad saw. Sayangnya, suasana Maulid tahun ini dihiasi kerprihatinan. Di dalam negri, suasana penistaan Al Qur’an masih ramai diperbincangkan masyarakat. Walau sekarang sudah mulai menjalani proses peradilan, masih ada peluang bahwa Ahok akan dibebaskan dari segala tuntutan. Para aparat hukum dan media utama yang lebih condong kepada Ahok menggiring rasa simpati masyarakat kepada Ahok dengan menayangkan dan lebih menyoroti pembelaan diri Ahok.

Di sisi lain, setiap tahun boleh jadi muslim merayakan maulid nabi Muhammad saw. tapi, sampai sekarang Al Qur’an yang dibawa oleh nabi Muhammad tetap ditelantarkan. Al Qur’an dikerdilkan fungsinya. Ia hanya dijadikan bahan bacaan, bahan hafalan, tapi isinya diabaikan. Banyak aturan yang tertulis jelas dalam Al Qur’an, tapi masih saja kita melanggarnya. Contohnya, Allah telah jelas mengharamkan riba dalam firmannya Qur’an surat Al Baqarah ayat 275, “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. Tapi, hampir semua kegiatan ekonomi yang dilakukan kaum muslim saat ini bernafaskan ribawi. Bahkan pemerintah berperan sebagai peaku riba terbesar dengan menumpuk utang luar negri berbunga tinggi.

Kaum muslim juga masih lebih memilih aturan buatan manusia dibandingkan aturan dari Allah. Sampai saat ini kita masih menerapkan sistem demokrasi dengan mengagungkan nama rakyat diatas nama Tuhan. Kaum muslim juga masih lebih menempatkan ayat-ayat konstitusi lebih tinggi dibandingkan ayat-ayat suci yang Allah turunkan kepada manusia.

Tergambar jelaslah bahwa kini kita masih menelantarkan Al Qur’an. Padahal Rasulullah saw rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, harta, bahkan jiwa selama 23 tahun di Mekkah dan Madinah agar Al Qur’an dijadikan pedoman dan diterapkan untuk mengatur kehidupan manusia.

Peringatan maulid Nabi Muhammad saw tidak akan berarti apapun selain aktivitas rutinitas belaka, jika kaum Muslim enggan diatur oleh Al Qur’an yang teah susah payah diemban oleh Nabi Muhammad saw. Sebagaimana Aisyah ra pernah ditanya tentang akhlaq Rasul, Aisyah ra menjawab, “Sesungguhnya akhlak beliau adalah al Qur’an” (HR. Ahmad).

Nabi Muhammad memberi teladan untuk mengamalkan seluruh isi Al Qur’an, yang tidak hanya menyangkut ibadah ritual dan akhlak saja, tetapi juga seluruh aspek kehidupan. Artinya, kaum muslim diminta untuk meneladani seluruh perilakunya, mulai dari akidah, ibadah, makanan/minuman, pakaian, akhlaknya, hingga muamalah seperti ekonomi, sosial, politik, pendidikan, hukum, dan pemerintahan. Ini semua ada dalam al Qur’an, ada dalam aturan Islam.

Dan sebagaimana aturan lainnya yang tidak bisa tegak dalam naungan negara, maka menegakkan negara dengan landasan Islam yaitu Khilafah ‘ala minhaj nubuwwah yang akan menerapkan semua peraturan dari Allah adalah suatu keharusan. Inilah yang telah dipraktikkan oleh Khulafaur Rasyidin dan para khalifah setelah mereka. Wallahu’alam bish shawab. [syahid/voa-islam.com]

Kiriman Fatimah Azzahra


latestnews

View Full Version