View Full Version
Sabtu, 11 Mar 2017

Sekulerisasi Pesantren, Mengaburkan Makna Islam Rahmatan Lil'alam

Oleh: Priani,S.Pd

Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan Islam untuk melahirkan generasi yang bersyakhshiyah(berkepribadian) Islam. Generasi yang memiliki pola pikir dan pola sikap Islam. Selain itu, pesantren diharapkan juga menjadikan mereka ulama-ulama yang ahli di setiap aspek kehidupan, baik ilmu-ilmu keislaman(ijtihad, fiqih, peradilan, dll), maupun ilmu-ilmu terapan (teknik, kimia, kedokteran, dll).

Begitu potensialnya peran pesantren melahirkan generasi pecinta Islam, ada kekhawatiran pesantren dijadikan sarang Islam radikal. Direktur Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama, Kamaruddin Amin mengatakan bahwa program yang dicanangkan pemerintah terkait standardisasi namun sesungguhnya hal itu lebih pada pengarusutamaan Islam moderat. Menurut Kamaruddin, jika disebut sebagai deradikalisasi, maka dapat mengarah pada pemahaman pondok pesantren merupakan sarang golongan radikal atau lebih ekstrem disebut sebagai teroris. Namun, dengan menyebut pengarusutamaan Islam moderat, kata dia, artinya pesantren diarahkan agar mengarusutamakan Islam yang damai, penengah/moderat dan rahmatan lil'alamin.(republika.co.id, 3/3/2017)

Standardisasi pesantren dengan mengarusutamakan Islam moderat merupakan salah satu strategi sekulerisasi pendidikan Islam. Fenomena sekulerisasi pendidikan ini terjadi di negeri-negeri muslim. Tujuannya tidak lain untuk menjauhkan generasi muslim dari pemahaman Islam yang sebenarnya.

Islam adalah agama(diin) yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw. untuk mengatur hubungan antara manusia dengan Allah, dengan manusia yang lain dan dengan dirinya sendiri. Islam tidak hanya mengajarkan akidah,seperti iman kepada Allah,iman kepada malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, hari kiamat dan qadla qadar. Tetapi Islam juga memiliki syariat yang sempurna, baik berkaitan dengan masalah ibadah, muamalat (sistem ekonomi), munakahat (sistem pergaulan pria-wanita), hudud dan jinayat(sistem sanksi dan peradilan), jihad,ahkam sulthaniyah(sistem pemerintahan),dan lain sebagainya.

Islam adalah Islam.  Tidak pernah dikenal namanya Islam moderat, Islam radikal, Islam ramah, ataupun Islam radikal. Gagasan Islam moderat semakin gencar pasca peristiwa WTC 11 September 2001. Peristiwa ini menjadikan Islam tertuduh dan pihak yang bertanggungjawab atas kejadian tersebut.

Diciptakanlah istilah Islam radikal yang diperlawankan dengan Islam moderat yaitu Islam yang selaras dengan barat, seperti menerima ide kapitalisme, sekulerisme, demokrasi dan mau berkompromi dengan imperialisme barat. Sejatinya, istilah yang bukan dari Islam ini digunakan untuk memecah belah ummat Islam. Strategi "devide et impera" atau politik pecah belah digunakan Barat untuk menghancurkan Islam. Strategi ini tertuang dalam dokumen Rand Corporation.

...Standardisasi pesantren dengan mengarusutamakan Islam moderat merupakan salah satu strategi sekulerisasi pendidikan Islam. Fenomena sekulerisasi pendidikan ini terjadi di negeri-negeri muslim...

Adapun istilah Islam rahmatan lil'alamin (rahmat bagi seluruh alam), berasal dari Al Qur'an. Allah Swt menegaskan dalam Qs al Anbiya':107 "Kami tidak mengutus kamu (Muhammad),kecuali untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam."

Menurut Syaikh Taqiyuddin an Nabhani, tujuan Rasulullah Saw diutus agar risalahnya menjadi rahmat bagi manusia. Rasul Saw menjadi "rahmat bagi manusia" bermakna bahwa risalahnya diturunkan untuk mewujudkan kemaslahatan (jalb al mashalih) bagi mereka dan mencegah kemafasadatan (dar'u al mafasid) dari mereka. Terwujudnya kemaslahatan dan tercegahnya kemafasadatan merupakan hasil dari penerapan syariah Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan manusia.

Allah Swt memerintah agar orang-orang beriman agar masuk kedalam Islam secara kaffah. "Hai orang-orang yang beriman,masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kalian" (QS. al Baqarah :208)

Islam rahmatan lil'alamin pernah terwujud selama 14 abad. Menjadi pemimpin dunia membawa keadilan, kemakmuran dan menjadi mercusuar ilmu pengetahuan. Islam terwujud dalam sebuah peradaban mulia.  Dengan ijin Allah Swt, akan terwujud lagi peradaban tersebut, yaitu tegaknya khilafah rasyidah yang menerapkan Islam kaffah.

Pesantren dengan idealismenya, fokus mendidik generasi dengan kurikulum berbasis Islam. Kurikulum yang tidak terpengaruh dengan kurikulum sekuler. Hal ini memang sulit dilakukan di jaman kapitalisme. Namun,dengan keyakinan bahwa Allah pasti akan menolong hambaNya yang bertaqwa, insyaAllah sesuatu yang sulit akan bisa diatasi. Wallahu a'lam. (riafariana/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google 


latestnews

View Full Version