View Full Version
Senin, 17 Apr 2017

Bersemangatlah Mengibarkan Panji Rasulullah

Oleh: Suhari Rofaul Haq (Praktisi Politik dan Pendidikan)

Tiada kata menyerah bagi pejuang sejati. Keyakinannya kepada janji Allah dan Rasul-Nya mendorong semangat untuk  tetap teguh dengan fiqroh dan thoriqoh dakwah Rasulullah. Halangan dan hambatan merupakan hal biasa. Layaknya tersandung kerikil di tengah jalan. Kesadaran bahwa setiap aksi akan menimbulkan reaksi inilah yang membuat berada dalam jalan dakwah begitu nikmat. Begitu pula kerinduan untuk meninggikan islam dan kalimat tauhid, sampai panji-panji Rasulullah itu berkibar menyelimuti seluruh penjuru dunia.        

Tidakkah kita merindukan saat-saat Islam mampu berdiri kokoh dan tinggi? Sungguh bersemangat dan bergandeng tangan mengibarkan panji Rasulullah adalah tugas kita semua.

 

Dakwah Bukan Menginjak

Dakwah adalah ajakan kebaikan, hakekat dakwah adalah cinta. Dakwah ada karena kita mencintai sesama. Dakwah tidak mungkin dilakukan  orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri. “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. 66:6. ).

Dakwah yang merupakan jalan kemuliaan termasuk perjuangan suci. Perjuangan pasti ada halangan dan rintangan. Ini adalah sunnatullah, dimanaada kebenaran disitu pasti ada kebatilan. Perjuangan dakwah tidak sepi dari gangguan pihak yang membenci dan ingin menghentikannya. Gangguan tersebut  mulai dari sindiran,hinaan,fitnah keji hingga siksaan fisik bahkan hilangnya nyawapun terkadang sulit dihindari. Penjara adalah ancaman Fir’aun terhadap Musa as. Potong tangan dan kaki adalah hukuman Fir’aun terhadap tukang sihirnya yang  mengimani dakwah Musa as. Dibakar hidup-hidup adalah jawaban atas dakwah nabi Ibrahim as. Semua terjadi lantaran pembela kebatilan sudah tidak bisa berargumen untuk menghentikan laju dakwah. Zaman sekarang pun, negara kafir barat yang dimotori AS adalah musuh dakwah sebenarnya.

Bagi pengemban dakwah  yang ikhlas, rintangan tersebut tidak akan menyurutkan langkah perjuangan yang telah dinyakininya. Rintangan dan halangan justru akan meneguhkan pijakan dan sia-sialah usaha pembenci dalam memadamkan dakwah ini. Dakwah akan terus melaju,berkembang menerobos segala rintangan hingga kemenangan bisa diraih. Tegaknya syariah  dalam bingkai  khilafah adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari lagi. Arus dakwah ini semakin membesar dan  menggilas siapa saja yang berusaha menghadangnya. Karena ia adalah janji Allah swt dan berita gembira dari Nabi-Nya.

Buah dakwah  tersebut akan dinikmati seluruh alam. Manusia,hewan dan tumbuhanpun akan merasakan nikmatnya hidup didunia sebelum nikmat hakiki di akhirat kelak. Ketika dakwah berhasil dengan tegaknya khilafah dan panji nabi saw berkibar, maka bisa dipastikan peristiwa perampasan panji Rasulullah saw tidak akan terjadi. Panji yang bertuliskan kalimat tauhid tersebut akan menyatukan hati kaum muslim sedunia. Persaudaraan yang dibangun diatasnya melebihi persaudaraan karena hubungan kekeluargaan. Laksana kaum Anshor dan muhajirin.

Semua umat islam meski berbeda suku,golongan,asal daerah bahkan madzhab akan bahu membahu untuk meninggikan panji Rasulullah saw tersebut. Semua perbedaan akan hilang seketika manakala panji tersebut telah dikibarkan. Umat tidak mungkin bisa dipecah belah lagi apalagi di adu-domba musuh. Semua wajah berlomba melepas senyum ikhlas pada saudaranya. Saat itu umat islam akan berdiri tegak penuh kehormatan dan musuh islam akan hina dina tertuduk lesu disertai rasa frustasi yang tak teratasi.  Kerinduan pada suasana terindah tersebut, sungguh kami berdebar-debar menantinya.

 

Kibaran Panji Rasulullah

Cepat atau lambat saat terindah tersebut pasti terjadi. Suka duka dalam mewujudkanya harus kita jalani dengan sabar. Kesungguhan kita dalam menyongsongnya akan menjadi persembahan terbaik dihadapan pencipta kelak. Tidak sedikitpun yang akan Allah swt sia siakan. Balasan indah telah Allah swt siapkan. Yang diam tidak ikut berjuang pasti akan menyesal, apalagi yang aktif penyebar fitnah sungguh kerugian nyata. Begitu pula bagi mereka yang berusaha menghalangi dakwah ini, tidak sedikitpun Allah swt lupakan, balasan mengerikan telah disiapkan jika tidak bertaubat. Maka, wahai para pengenban dakwah maju terus pantang mundur, ditangan kalianlah pertolongan Allah swt  akan diberikan. Raih kemenangan dan jadilah golongan yang seperti Rasulullah saw gambarkan:

”Akan ada sekelompok orang dari umatku yang selalu menegakkan urusan agama Allah swt. Tidak akan memadaratkan mereka orang orang yang menelantarkan atau yang menentang mereka hingga datangnya keputusan Allah swt (hari kiamat), sementara mereka meraih kemengan atas seluruh umat manusia,”(HR. Al Bukhori dan Muslim).

Dan bagi negara kafir Barat serta yang menjadi penghalang dakwah, ingatlah perkataan Ibnul Qoyyim ra, ”Wakil-wakil iblis dimuka bumi adalah mereka yang menghalang-halangi manusia menuntut ilmu dan berusaha memahami agama, maka mereka itu lebih berbahaya bagi manusia dari setan-setan jin, karena mereka memalingkan hati-hati manusia dari petunjuk Allah swt dan Jalan-Nya.(Miftah Daris Sa’adah,1/160).  

Ingat dan sadarlah bahwa usaha kalian akan sia-sia. Janji Allah swt pasti terjadi karena Dia maha menepati janji. Setiap usaha kalian dalam menghalangi dakwah, hakekatnya adalah siksaan  yang kalian pesan sendiri. Didunia sudah  pasti lelah,resah,gelisah,hidup tak terarah terserah pengarah, di akhiratpun derita kan kau rasakan sendiri tidak ada yang mau peduli. Sudah banyak contoh, penentang dakwah tidak ada yang sukses dan berkah hidupnya. Semua berakhir dengan derita dan nestafa. Maha benar firman Allah swt, ”Matilah kalian bersama kemarahan kalian” [QS. Ali Imron,119].

Maka,mumpung masih ada kesempatan mari bergandengan tangan untuk menegakkan panji Rasulullah saw dalam naungan Khilafah Ar Rosyidah. 

Dalam sistem Khilafah hidup mulia di dunia dan diakhirat kenikmatan abadi tiada tara kan menjadi nyata. Saatnya panji Rasulullah berupa al liwa’ dan ar-rayah berkibar beriringan dalam perjuangan mewujudkan khilafah. Wallahu a’lam bish showab. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version