View Full Version
Jum'at, 05 May 2017

Aspirasi Umat Islam Terlunta

SURAT PEMBACA:

Setelah rezim reformasi berlangsung lebih satu dekade,posisi umat islan justru mandeg kalau tidak malah terpuruk.Aspirasi islam pun semakin susah dicapai.Jumlah umat islam yang mayoritas di negri ini bahkan acapkali disebut sebagai negeri dengan penduduk muslim terbesar di dunia namun aspirasi nya justru terlunta lunta.

Mantan Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Cholil Ridwan mengatakan saat ini pemerintah telah bersikap diskriminasi terhadap umat islam. Selain itu,pemerintah/aparat kepolisian seolah membiarkan kelompok tertentu bertindak melebihi wewenang aparat.

Salah satu contoh kasusnya adalah baru baru ini terjadi penghadangan dan pembubaran paksa salah satu Ormas islam oleh Gerakan Pemuda Ansor bersama Barisan Ansor Serbaguna Nadhdatul Ulama (Banser NU) di perbatasan Trenggalek Tulung Agung,Jawa Timur (sabtu 1/4).

"Pengadangan dan pembubaran paksa kami lakukan karena kegiatan mereka membawa misi yang berpotensi memecah belah umat." Kata ketua Pengurus Cabang GP Ansor kabupaten Tulung Agung,Syahrul Munir.

Namun, dr Fahrul Ulum selaku ketua kabupaten Ormas islam Trenggalek tersebut mengatakan bahwa kegiatan yang digelar sebenarnya hanyalah edukasi ketauhidan dengan mengingatkan sejarah keislaman di zaman Nabi Muhammad SAW.

Umat Islam seharusnya tidak boleh terjebak pada tuduhan penggunaan isu SARA sebab yang memantik isu SARA ini justru sikap pemerintah sendiri yang bersikap tidak adil dan mengabaikan aspirasi masyarakat.Sikap acuh pemerintah dalam menghadapi umat islam yang terus menuntut perlakuan adil adalah efek dari kepanikan rezim karena desakan dan pesanan AS.

Pemikiran dan sikap pemerintah menunjukan secara jelas kemana mereka berpihak.Sesungguhnya kepanikan pemerintah itu akibat perbedaan sudut pandang yang muncul akibat desakan AS dengan kebijakan barunya dalam mengakhiri perang suci melawan Islam Radikal.

Karena itu,alangkah arif nya jika pemerintah melepaskan kacamata Barat dari dirinya dan membiarkan dirinya dengan sudut pandangnya sendiri dalam menyikapi aspirasi rakyatnya sendiri.

Kiriman Ratna Juwita Ibu Rumah Tangga


latestnews

View Full Version