View Full Version
Rabu, 24 May 2017

Tersengat Tarif Listrik

SURAT PEMBACA:

Pusing banget, masa tahun ini pemerintah menaikkan tarif dasar listrik sampai 4kali. Saya yang pemakai listrik 900VA kena juga imbasnya, akan membayar tagihan sampai 2,5 kali lipat. Dari asalnya rp 605/kwh bulan januari naik jadi rp 701/kwh, naik lagi bulan maret jadi rp 1 034/kwh, naik lagi bulan mei jadi rp 1 352/kwh, eh bulan juli naik lagi jadi 1 483/kwh.

Tentu saja hal ini sangat memberatkan bagi kami rakyat kecil. Otomatis barang- barang yang diproduksi memakai alat listrik akan naik. Belum lagi kenaikan harga-harga menjelang rhomadon dan Idul fitri, belum lagi menghadapi tahun ajaran baru sekolah, harus membayar uang daftar dan membeli alat-alat sekolah. Kapan ya bisa hidup enak?

Inilah akibat pemerintah menerapkan sistem ekonomi kapitalis yang menyengsarakan. Dimana berbagai subsidi untuk masyarakat dianggap beban negara yang harus dihilangkan. Maka subsidi pendidikan, kesehatan, pertanian, gas, BBM, listrik dan lain-lain. Sedikit-sedikit dikurangi bahkan dihilangkan. Akibatnya semua jadi mahal. Tapi anehnya aneka Sumber daya alam yang bisa menjadi sumber pemasukan negara malah dikelola oleh swasta dan asing.

Ketika negara butuh uang malah ngutang ke luar negeri, menarik berbagai pajak dan menghilangkan subsidi. Beginilah jadinya rakyat harus menanggung sendiri kebutuhannya dirambah beban-beban akibat kesalahan pengelolaan negara. Seandainya pemerintah mau menerapkan sistem Islam, karena rosul saw bersabda: manusia berserikat dalam padang rumput, air dan api. (Hr Abu dawud dan ibnu majah).

Api disini termasuk BBM, gas dan listrik. Maka listrik seharusnya dikelola oleh negara untuk sebesar- besarnya kemakmuran rakyat. Kalaupun harus membayar, sekedar untuk mengganti biaya produksi yang tidak akan semahal sekarang ketika listrik dikelola swasta yang mencari keuntungan semata.

Duh enaknya kalau syariat Islam diterapkan oleh negara, bayangkan listrik, gas, bbm murah, air PDAM gratis. Kebutuhan sandang pangan papan termasuk pendidikan dan kesehatan dijamin.

Kiriman Mamay, Ibu Rumah Tangga, tinggal di Tanjungsari Kab. Sumedang


latestnews

View Full Version