SURAT PEMBACA:
Sebagai negara yang ga punya sumber kekayaan alam untuk diolah, sudah pasti mencari ke negara lain. Ketika di kawasan Asia sudah habis, tak heran sepak terjang AS mencari uang buat makan rakyatnya lari ke negara-negara kaya di kawasan teluk.
Negara-negara yang mayoritasnya islam, negara Arab dengan hukum islam di dalamnya. Negara dengan banyak minyak, gas alam serta berbagai sumber kekayaan alam lainnya yang sangat besar, hingga rakyatnya tak lagi pedulikan mobil Ferrari dan Mercynya diparkir di pinggir jalan tanpa takut diambil orang sembarangan.
Bangkrut, begitulah gambaran negara-negara pengadu domba yang mengambil keuntungan dari negara-negara kaya. Dengan hanya membisikkan desas desus dan isu terorisme, clinggg... negara yang menghidupi rakyatnya dari modal ngebohongin penguasa sebelah dan dari kegiatan mengadu domba, bisa simsalabim kecipratan kaya, bahkan bisa lebih makmur dan sejahtera dari negara yang berhasil dibohonginya. ckckck. Begitulah karakter penguasa yang gunakan segala cara demi keuntungan semata.
Ketika para penguasa di negara-negara Arab yg memprioritaskan kehidupan agama dan pemerintahan, memikirkan kehidupan rakyatnya lahir dan batin. Sedang penguasa di negara yang tak pedulikan Tuhan cenderung sekuler, masa bodo mau mendapatkan uang dengan cara apapun. Tak peduli jika harus ada korban, pembunuhan dan kematian ribuan nyawa.
Sadarlah wahai Para Penguasa yang takut akan Tuhan!! bahwa kalian sedang diadu domba dan sudah termakan desas-desus si pembual dari negara yang mengaku-ngaku adidaya. Jika mengembargo Qatar masih terus dilakukan, hanya tinggal menunggu kehancuran negara di kawasan Teluk itu sendiri. Ribut berkepanjangan tapi yang didapatkan hanya kedustaan. Semoga Allah mencurahkan hidayah kepada para pemimpin di negara Islam. Jangan mai di adu domba, Hey Raja!!! Wallahu'alam.
Kiriman Rena Erlianisyah Putri