Oleh: Muhammad Malik Sayyid Ahmad (Mahasiswa STEI SEBI)
Peristiwa kehidupan seperti ujian entah itu musibah atau nikmat, selalu datang seperti hujan badai yang terus melanda, amuk gelombang yang tak henti menerjang. Sehingga kita harus terus semangat dalam menapaki kehidupan ini. Jangan sampai letih ataupun lengah, selalu memiliki tekad yang kuat.
Ujian kehidupan ini bagaikan terik sinar sang surya yang hadir ke dunia bersama berjuta karunia, oleh karena itu, jangan sampai kita bertekuk lutut dalam pelukan putus asa dan jangan sampai bersimpuh dihadapan duka. Kita harus menghadapi segala ujian dengan suka cita, karena kita yakin bersama kesulitan pasti ada kemudahan.
Sebaiknya kita melihat segala peristiwa dalam sudut pandang kebaikan.
Pada kenyataannya, kemampuan melihat kebaikan dalam setiap peristiwa, apapun kondisinya-baik yang menyenangkan maupun tidak-merupakan kualitas moral yang penting, yang timbul dari keyakinan yang tulus akan Allah, dan pendekatan tentang kehidupan yang disebabkan oleh keimanan. Pada akhirnya, pemahaman akan kebenaran ini menjadi sangat penting dalam menuntun seseorang tidak hanya untuk mencapai keberkahan hidup di dunia dan akhirat, tetapi juga untuk menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang tak akan berakhir.
Ujian di dunia ini tiada bertepi. Roda kehidupan selalu berputar. Hari demi hari berlalu. Tetapi Allah tidak membiarkan semua begitu saja dengan sia-sia, melainkan selalu ada perhitungan untuk setiap ujian yang dilalui oleh manusia. Dalam kehidupan, kita selalu mengalami keadaan yang selisih berganti; suka dan duka, bahagia dan sedih, kemudahan dan kesulitan, lapang dan sempit, sehat dan sakit bahkan sampai mengalami kematian.
Namun, perlu diingat bahwa segala peristiwa tersebut diciptakan oleh Allah adalah untuk menguji hamba-hamba Nya, untuk mengetahui yang terbaik diantara mereka. Allah SWT berfirman yang artinya, "Yang menciptakan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya." (QS.Al-Mulk : 2). Kemudian Allah berfirman, "Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami nyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu. (QS.Muhammad : 31).
Demikianlah bahwa kemudahan, kesulitan, dan semua yang terjadi merupakan ujian dari Allah, dan tidak banyak manusia yang mampu melaluinya dengan sabar. Hal itu seperti yang dikatakan oleh seorang yang alim, "Jika kita diuji dengan kesusahan dan kesempitan, kita mampu bersabar. Tetapi, jika kita diuji dengan kesenangan, biasanya kita tidak mampu bersabar."
Ketika seseorang diuji dengan kemiskinan maka orang itu merasa hina dan berambisi untuk mengejar kekayaan dengan cepat tanpa melihat batasan syariat. Adapun seseorang diuji dengan kekayaan maka orang itu tidak mampu mengelola keuangannya secara baik sehingga terjadi pemborosan atau menghamburkan uang tanpa memikirkan manfaatnya. Inilah ketika kita menghadapinya dengan sudut pandang yang keliru.
Al-Qur’an merupakan sarana untuk menggapai keteguhan hati yang paling utama, karena Al-Qur’an adalah tali Allah yang kuat dan cahaya yang terang. Barang siapa berpegang teguh padanya, maka Allah akan melindunginya. Barang siapa yang mengikutinya, maka Allah akan menyelamatkannya. Barang siapa yang menyeru kepadanya, maka Allah akan menunjukinya jalan yang lurus. Dan sunnah Rasul sebagai pelengkapnya.
Orang yang mengikat kehidupannya dengan Al-Qur’an, menerimanya, membacanya, menghafalnya, memahaminya, merenunginya, dan berpijak dengannya serta menjalankan sunnah, pasti hidupnya selalu terarah dan jelas. Seorang yang selalu berinteraksi dengan Alquran, maka jiwanya akan selalu terjaga, sebab Al-Quran adalah peringatan yang sangat berarti bagi orang yang beriman.
Semoga Al-Qur’an dan sunnah menjadi pedoman hidup kita di dunia dalam menghadapi ujian kehidupan manusia sehingga di akhirat kita dapat hidup bahagia di sisi Allah SWT. Wallahu a’lam bishowab. [syahid/voa-islam.com]