Oleh: Shulha Nadhriyah
Sudahkah anda tau apa amalan yang sebenarnya mudah dan di sukai oleh Allah SWT tapi tak juga banyak yang mampu menjalankanya? Banyak amalan atau cara beribadah kepada Allah SWT yang di remehkan orang. Mereka menganggap amalan tersebut sepele. Ada yang memang benar-benar tidak tahu, ada juga yang pura-pura tidak tahu. Semua karena pribadi masing-masing.
Berbakti kepada ayah dan ibu adalah kewajiban bagi seorang anak, setelah menunaikan kewajiban utamanya kepada Allah SWT. Namun hal ini bukan pekerjaan mudah. Justru di era teknologi yang maju ini, sering kita jumpai berita dengan kasus yang amat memperihatinkan. Mulai dari kasus anak melaporkan orang tua hanya karena hutang, bahkan tak jarang kasus pembunuhan anak terhadap orang tua. Sungguh hal ini sangatlah tidak patut di contoh dan sesuatu yang menyebabkan dosa besar.
Dalam sebuah hadits nabi diceritakan, Suatu ketika Abdullah bin Mas'ud r.a menuturkan.
"Aku bertanya pada Rosulullah SAW, "Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah SWT? beliau SAW menjawab "sholat pada waktunya". Lalu aku bertanya, "kemudian apalagi? beliau SAW mengatakan, "kemudian berbakti kepada kedua orang tua". Lalu aku mengatakan, "Kemudian apalagi? Lalu beliau SAW mengatakan, "berjihad di jalan Allah," Lalu Abdullah bin Mas'ud mengatakan, "Nabi SAW memberitahukan hal-hal tadi kepadaku. Seandainya aku bertanya lagi, pasti beliau akan menambahkan (jawabannya)". (HR. Bukhari dan Muslim)
Berbakti kepada orang tua dengan sebaik-baiknya, maka surga ada dihadapannya. Amalan ini lebih utama daripada amal berjihad, padahal berjihad adalah jalan pintas menuju surga. Kemuliaan orang yang berbakti kepada orang tuanya tidak saja diberikan kelak di akhirat, namun sudah ditampakkan di dunia. Seperti kisah Uwais Al-Qarni dari Yaman, ia sangat taat dan berbakti kepada ibunya. Ia belum pernah sekalipun turun ke medan jihad, akan tetapi karena baktinya begitu besar dan tulus kepada ibunya menempatkan posisinya pada derajat yang begitu tinggi.
Perilaku berbakti kepada kedua orang tua tetap berlaku meskipun berbeda keyakinan dengan orang tua kita. Hal ini adalah kewajiban bagi kita selama kedua orang tua kita tidak bermaksiat kepada Allah SWT.
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS. Lukman: 15)
Betapa agung dan mulianya Allah SWT memposisikan amalan berbakti kepada orang tua. Hingga Allah membalas bakti seorang anak pada orang tua dengan balasan yang sangat besar. Dapat menjadikan jalan yang mudah menuju surga Allah SWT. Sebaliknya, jika berlaku buruk pada orang tua, maka akan mendapatkan ancaman yang menakutkan dari Allah SWT. Nabi SAW mengingatkan.
"Keridhoan Allah seiring dengan keridhoan ibu bapak, dan kemurkaan Allah seiring dengan kemurkaan ibu bapak". (HR. Tirmidzi).
Ambillah kesempatan untuk berbakti kepada orang tuamu selagi ada, karena kita tidak pernah tau sampai kapan orang tua kita bersama kita tau sbaliknya kita juga tidak pernah tau sampai kapan kita di beri kesempatan bersama mereka dan mengabdi dan berbakti kepada orang tua. [syahid/voa-islam.com]