Oleh: Luthfi Hernumurti
Salah satu tujuan Allah menciptakan manusia adalah agar manusia dapat mengetahui ke Maha Kuasaan Allah SWT. Agar manusia tidak merasa sombong atas apapun yang sudah meraka perbuat di dunia. Di dalam surah Ath-Tholaq ayat 12 Allah SWT berfirman :
Yang artinya : “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (Q.S Ath-Tholaq : 12)
Hanya orang-orang yang berilmu saja lah yang dapat mengetahui ke Maha Besaran Allah SWT. Maka dari itu, wajib bagi setiap muslim untuk mencari ilmu dengan tujuan untuk semakin mendekatkan diri kepada Sang Khaliq. Dalam hadist riwayat Ibnu Abdil Badr, baginda Rasulullah SAW bersabda,”Mencari ilmu tu wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan.”
Dan Allah pun menjanjikan balasan bagi orang-orang yang memiliki ilmu. Di dalam surah Al-Mujadalah ayat 11 Allah SWT Berfirman :
Yang artinya : “Allah akan meninggikan orang-orang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Q.S Al-Mujadalah : 11)
Setelah ilmu kita dapatkan maka amalkan ilmu tersebut. Jangan sampai ilmu yang kita dapatkan tidak membuat perubahan dalam diri kita. Umar bin Khattab berkata,”Kalian jangan merasa kagum pada orang yang membaca Al-Qur’an tetapi lihatlah orang yang mengamalkannya.”
Jangan sampai kita termasuk ke dalam golongan orang-orang fasik. Yaitu orang-orang yang mengetahui ilmunya tapi tidak mengamalkannya malah mengingkari ilmu tersebut.
Dan jangan pula ilmu tersebut kita sembunyikan, tidak kita sebarkan kepada orang lain. Di dalam surah Al-Baqarah, Allah SWT berfirman,”Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila’nati Allah dan dila’nati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat mela’nati.”
Ketika manusia meninggal dunia maka terputuslah seluruh amal ibadahnya, tidak ada lagi pahala yang akan mengalir kepadanya kecuali 3 hal : Sedekah jariyah, Ilmu yang bermanfaat, Anak yang soleh yang selalu mendo’akannya. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Muslim, Dari Abu Hurairah menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya" (HR. Muslim).
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan dan diajarkan sehingga membawa manfaat yang baik bagi manusia. Orang yang mengajarkan ilmu akan mendapatkan pahala dari ilmu tersebut apabila diamalkan dan begitu pun seterusnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.” (HR. Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Ad-Darimi, Abu-Ya’la).
Mau mendapatkan pahala yang berlipat ganda?? Maka tuntutlah ilmu, lalu amalkan ilmu tersebut dan jangan lupa ajarkan ilmu yang sudah kita dapatkan. Maka, kita akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan terus menerus bahkan sampai kita meninggal dunia.