SURAT PEMBACA: UTANG MENUMPUK RAKYAT TERPURUK
Utang negara menjadi perbincangan di masyarakat dan dunia maya betapa tidak pemerintah jokowi mencatatkan utang terbesar sepanjang sejarah. Defisit anggaran mencapai 3% menjadi legitimasi pemerintah menambah utang hingga lebih dari 1000 T untuk menyukseskan megaproyek infrastruktur sehingga satu-satunya jalan keluar yang diajukan adalah mencekik rakyat dengan pungutan pajak yg lebih besar.
Salah satunya dengan memotong gaji PNS dan meningkatkan pajak bagi pemilik dana di bank bahkan isu penggunaan dana haji yg diwacanakan oleh pemerintah jokowi sesungguhnya bukan untuk infrastruktur, tetapi untuk kerja target pelunasan utang dua bulan kedepan ke negeri cina.
Pemerintah tidak memiliki jalan keluar untuk mengentaskan kemiskinan namun hanya bertumpu pada utang dan pajak untuk membiayai pembangunan. Inilah ciri khas sistem ekonomi kapitalisme. Negara bahkan terancam kedaulatan akibat utang yg menggunung.
Semoga nasib Indonesia tidak seperti Srilangka yang kehilangan kedaulatan karena tak mampu membayar utang ke cina sehingga pelabuhan miliknya harus direlakan kepemilikanya untuk BUMN cina. Dan nasib Indonesia tak seperti yunani dan negara - negara eropa lain yang collapse karena kejamnnya sistem kapitalis yang diterapkan di indonesia sekarang ini.
Bandingkan dengan sistem ekonomi Islam dalam mengentaskan kemiskinan dan mengatasi kekurangan anggaran pembangunan. Hal ini sudah terbukti dalam sejarah masa kekhilafahan Karena sistem islam bersumber dari zat yang menciptakan manusia yaitu Allah swt dan Allah lah yang mengetahui yang terbaik untuk kehidupan kita dan kehidupan semesta alam karena Allah Sang Pencipta.
Kiriman Himmatul H.