View Full Version
Senin, 25 Sep 2017

Rohingya Adalah Kita

SURAT PEMBACA:

Dilahirkan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa adalah sunatullah yang tidak bisa dihindarkan. Manusia tak bisa memilih dibangsa mana ia dilahirkan. Allah Yang Maha Adil menjadikan kita berbangsa-bangsa bukan untuk berbangga-bangga dengan ras kita, namun agar manusia saling mengenal satu sama lain. Allah tidak menjadikan asal bangsa kita sebagai setandar kemuliaan, namun Allah menjadikan otang yang bertaqwa sebagai orang yang paling mulia. (lihat QS. Al Hujurat:13)

Maka ketika kita menyaksikan kebiadaban yang menimpa saudara kita dari Rohingnya, tak pantas kita bersikap acuh hanya karena mereka bukan saudara sebangsa atau mengatakan 'biarkan saja, setiap negara kan punya masalah sendiri'. Sungguh Allah akan menanyakan ketidakpedulian kita terhadap mereka. Karena meski berbeda bangsa mereka adalah saudara kita sesama muslim, ikatan akidah yang ditetapakn Allah tentu lebih kuat dari ikatan kebangsaan yang dibuat manusia. Sungguh Allah telah berfirman yang artinya:

"Sesungguhnya kaum mukmin itu bersaudara". (TQS. Al Hujurat[49]:10)
Dan Rasulullah SAW telah bersabda:

Perumpamaam kaum mukminin satu dengan yang lainnya dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling berlemah lembut diantara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila satu anggota badan sakit, maka semua anggota badannya juga merasa demam dan tidak bisa tidur (HR. Bukhari Muslim, lafaznya lafaz Imam Muslim)

Jadi, Apakah pantas kita mengabaikan penderitaan saudara kita? Apakah bisa kita mengabaikan sakitnya anggota tubuh kita ?

Jangan abaikan Muslim Rohingnya karena rohingnya ada saudara kita dan bagian dari tubuh kita.

Semoga Allah memberikan jalan keluar bagi kaum muslim dengan hadirnya kembali kehidupan Islam yang dipimpin oleh Khalifah kaum muslimin. Aamiin.

Kiriman Justin Adrini


latestnews

View Full Version