View Full Version
Selasa, 07 Nov 2017

Tangkal Radikalisme dan Intoleransi

Sahabat VOA-Islam...

Saat ini istilah Radikalisme dan intoleransi marak kita jumpai di media.Terutama bulan Oktober kemaren.ketika para pemuda dan mahasiswa memperingati hari sumpah pemuda di imbau untuk menangkal radikalisme dan intoleransi, sebagaimana yang disampaikan oleh Kapolres Sukabumi AKBP M Syahdudi.

"Mari kita lakukan upaya pencegahan dan menangkal masuknya paham radikalisme dan aksi intoleransi yang saat ini marak terjadi." https://m.detik.com/news/berita/d-3704211/pemuda-harus-bisa-tangkal-radikalisme-dan-intoleransi?

Beredar pula seruan Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi melawan Radikalisme yang rencananya diselenggarakan di 34 Kota Provinsi, dan ini diasumsikan seolah olah bahwa radikalisme serta toleransi sudah sangat genting.

Demikian pula yang disampaikan menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly menegaskan dua hal ini.kata beliau dapat menghancurkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (http://nasional.republika.co.hid/berita/nasional/daerah/17/10/28/oyjafg280-menkum-ham-ajak-pemuda-berantas-radikalisme-dan-intoleransi)

Sebenarnya radikalisme dan intoleransi merupakan istilah yang dibangun untuk menyudutkan siapa? Tidak bisa dipungkiri bahwa opini Radikalisme dan intoleransi itu diindentikkan dengan islam. Ini digunakan sebagai alat propaganda  terhadap kelompok atau negara yang menentang istilah Barat (Kapitalisme, Sekularisme, dan Demokrasi) terutama yang memperjuangkan syariah islam.

Kalau bicara toleransi,kita melihat justru negeri ini sangat toleran,tak ada disini demo anti agama selain islam.seperti d negara lain yang demo anti-islam.

Indonesia sangat menerima perbedaan yang tidak bisa diterima adalah keserakahan dan kedzaliman,penjajahan.
Parahnya radikalisme dan intoleransi ini dituduhkan pada islam dan kaum muslimi.

Jadi, ini menegaskan bahwa pihak yang paling dirugikan dalam opini ini adalah islam dan umat islam.dan ini adalah upaya sistematis menutup kebobrokan rezim seperti kita lihat korupsi KTP 2.5 triliun, penjualan BUMN,begitu juga kesenjanggan dimana 4 orang paling kaya setara kekayaan 100 juta orang dll. dan tak ada urusan dengan islam.

Jadi, sebenarnya istilah radikalisme dan intoleransi dibuat oleh barat untuk menghancurkan umat islam,maka hendaklah umat islam sadar dan tidak membiarkan anak- anak umat teracuni dengan agenda ini. [syahid/voa-islam.com

Kiriman Annisa Sri Wahyuni, Ibu Rumah Tangga


latestnews

View Full Version