Oleh: Dedah Kuslinah, ST
Sejahtera adalah suatu keadaan yang aman, makmur dan terlepas dari segala macam gangguan (menurut KBBI). Di jaman now, rasa aman itu telah hilang.
Kasus asusila, perampasan kepemilikan, pelecehan agama, kriminalisasi ulama, persekusi terhadap dakwah, penganiayaan, pembunuhan, pengeroyokkan, berlomba dalam pemberitaan. Bahkan setiap 91 detik terjadi tindak kriminal ( BPS 2015).
Sejak dinyatakan merdeka 72 tahun yang lalu, dan silih bergantinya pemimpin, kesejahteraan itu bagai mengambang di awan. Berbagai kebijakan terus bergulir, namun tidak menjadi solusi. Kekayaan alam yang menghampar di atas permukaan bumi hingga bawah permukaan bumi, tentunya mustahil jika tidak cukup untuk kemakmuran rakyat seutuhnya, bukan diwakili oleh sekelompok orang atau golongan saja.
Penerapan sistem sekularisme kapitalisme menyebabkan 90% sumber daya alam diserahkan kepada asing, memupuk utang hingga 4000 trilyun, mengobral asset, beban hidup dan kriminalitas meningkat, komplik sosial semakin banyak, kesenjangan semakin menganga. Adapun fakta kegemilangan peradaban islam terpatri dalam sejarah.
Pertama, 2/3 dunia dipersatukan oleh islam. Kedua, Islam mampu mengelola sumber daya alam semata – mata untuk kesejahteraan rakyat. Fakta khalifah Umar bin Khaththab mampu mengikis kemiskinan di Hijaz.
Dalam dua tahun di bawah kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz, tidak ada lagi penerima zakat. Ketiga, Ilmu pengetahuan berkembang pesat dan tokoh ilmuwan dengan karya gemilang bermunculan. Pengibaratan system islam dan system sekuler, bagaikan sicantik dan si buruk rupa.
Tiga kata untuk perubahan. Menerapkan islam kaffah. Allah SWT telah menjadikan agama ini sebagai agama yang sempurna, memuaskan akal, sesuai fitrah manusia dan menentramkan hati. Syari’ahnya mengatur seluruh aspek kehidupan.
Jadi, sejahtera tidak hanya buah dari sistem ekonomi semata, melainkan juga buah sistem hukum, politik, budaya dan sosial.
Jika terpenuhinya kebutuhan pokok setiap individu rakyatbaik pangan, sandang, papan, pendidikan maupun kesehatannya dan terjaga serta terlindunginya agama, harta, jiwa, akal dan kehormatan manusia itulah arti sejahtra. Wallahua’lam bi ash – shawab. [syahid/voa-islam.com]