Sahabat VOA-Islam...
Akhir akhir ini media disibukkan melihat bencana alam yang dahsyat dan menimpa berbagai kota jawa timur, jawa tengah dan Jogjakarta. Pacitan terendam, jogja banjir, wonogiri dan berbagai daerah akibat perubahan cuaca yang ekstrem. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan banjir dan longsor, bahkan dibeberapa wilayah jembatan terputus tersapu air bah. Banyak harta benda menjadi korban atas banyaknya bencana yang terjadi bulan ini.
Namun jika kita sadari ini semua sudah menjadi ketetapannya. Apa yang diturunkan Allah untuk manusia adalah yang terbaik baginya. Kita tinggal mengevaluasi apa yang salah yang dilakukan oleh manusia. Mungkin ini juga sebagai peringatan untuk kaum muslim, coba saja ketika Allah murka seperti apa dahsyatnya.
Banjir, tanah longsor angin ribut saja sudah sangat mengerikan. Bagaimana jika Allah benar-benar mengazab? Justru bencana seperti ini membuat kita bisa megambil pelajaran darinya, semakin dekat dengan Allah karena melihat kekuasaannya yang maha dahsyat. Bukan menyalahkan ketetaapannya atau membenci qodho nya.
Lagipula, dalam firmanNya dikatakan: Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa) : Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami ; ampunilah kami ; dan rahmatilah kami. Engkau penolong kami maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. (al-Baqarah 286)
Bisa jadi bencana alam ini merupakan tanda bahwa Allah sayang dengan kita, Allah memberikan peringatan awal agar kita selalu mengambil pelajaran dari banyaknya peristiwa yang terjadi.
Allah ingin kita kembali dekat dengannya, melihat kemahaperkasaan sang pencipta semesta, menjadikan kita takut untuk mencuranginya dan ingkar terhadap syariatnya. Semoga kita menjadi orang yang selalu mengambil pelajaran. Aamiin. [syahid/voa-islam.com]
Kiriman Masyithoh Zahrodien, Kota Malang