Oleh: Rahmi Wijaya (Ibu & Pendidik Generasi Pencinta Kebenaran)
Setumpuk harta, empuknya kursi kekuasaan, eloknya paras rupawan kaum hawa, adalah rupa-rupa godaan dari luar yang lumrah menghampiri setiap pejuang kebenaran. Godaan dari dalam pun tak kurang gesitnya. Rasa bangga pada diri, ingin dilihat, didengar, dan diakui oleh khalayak.
Yang lemah dan tergiur pada godaan itu akan tersingkir dari medan laga. Hanya yang fokus dan selalu sadar tujuan utama dari setiap perjuangan kebenaran, dialah yang akan bisa memenangkan pertempuran melawan kebatilan modern jaman now.
Pejuang kebenaran itu pastinya punya keikhlasan niat saat ingin berkontribusi bagi masyarakat. Punya kepedulian yang tinggi terhadap problem yang menimpa masyarakat. Punya kacamata yang benar saat menganalisa masalah keumatan. Punya kesadaran politik terhadap berbagai persekongkolan kotor dan keji yang menyengsarakan dan menghinakan umat. Punya landasan yang kuat saat menyodorkan solusinya.
Maka tidak ada yang bisa menghentikan laju mereka. Mereka akan bersabar atas berbagai kesulitan, tak peduli pada stempel dusta yang dihembuskan penguasa, sebab itu adalah sarana penguji keikhlasannya. Mereka tak bosan mengingatkan umat akan bahaya sistem buatan manusia yang rapuh dan menghancurkan meski sudah dipoles seindah mungkin, sebab itulah pangkal utama dari semua problem yang mendera umat. Mereka selalu menjaga kejernihan kacamata pandangnya dengan cara membenahi dan mengisi pemikiran mereka dengan berbagai konsep ilahiah yg sempurna, sebab itulah konsep terbaik tiada tanding.
Mereka tak kenal lelah membongkar konspirasi hitam para penjajah asing-aseng-asong yang mengatasnamakan cinta pada negeri dan dasar negaranya, karena sejatinya itu cinta palsu yang menyesatkan. Mereka sangat yakin pada keampuhan hukum dan aturan Ilahi, karena Dia-lah yang paling paham tentang seluk beluk manusia, alam semesta dan kehidupan.
Maka...sudahilah monsterisasi keji terhadap ajaran agama-Nya, karena itu kebenaran absolut dari Sang Pencipta yang tidak bisa ditawar-tawar. Sudahilah kriminalisasi dan persekusi terhadap para pejuangnya, karena sejatinya mereka benar-benar pejuang penegak kebenaran.
Menyerang dan menghancurkan mereka sama saja dengan menyerang dan menghancurkan kebenaran itu sendiri sekaligus menantang Sang Pembuat Kebenaran. [syahid/voa-islam.com]