Sahabat VOA-Islam...
Sebuah pernyataan dari presiden Amerika, Donal Trump bahwa Yerussalem (Al Quds) sebagai ibu kota Israel sangat mengusik bahkan membuat marah kaum muslimin di seluruh dunia. Terlebih telah ada sebuah pertemuan yang didalamnya membuat kesepakatan yang disebut “Deal Of Century”. Kesepakatan ini merupakan kesepakatan AS dan sejumlah Negara Timur Tengah untuk mendamaikan Israel-Palestina (Kiblat.Net).
Berbagai aksi “save Palestina”, “Kami bersama Palestina”, “Save Al Aqsa” terjadi diseluruh negara-negara baik itu yang penduduknya mayoritasnya muslim ataupun minoritas muslim. Tak luput di negara-negara Eropa menggelar aksi solidaritas yang dilakukan oleh elemen masyarakat bergerak dibidang kemanusiaan.
Berbagai penyataan resmi yang datang dari pemimpin (Presiden) negara-negara arab (Timur Tengah) hingga Indonesia memberikan pernyataan resmi menolak pernyataan Presiden Amerika, Donal Trump bahwa Yerussalem (Al Quds) sebagai ibu kota Israel. Penolakan dilanjutkan dengan mengadakan pertemuan OKI tanggal 13 Desember 2017, yang dihadiri oleh negara-negara yang penduduknya mayoritas muslim.
Berbagai aksi yang digelar oleh kaum muslimin dari berbagai penjuru dunia merupakan bentuk penjagaan dan perlindungan Al- Aqsa khususnya serta saudara sesama muslim di Palestina. Satu muslim dengan yang lainnya itu saudara, serta persaudaraan muslim itu bagai satu tubuh. Jika salah satu organ tubuh mengalami kesakitan maka seluruh organ yang lain juga ikut merasakannya.
Seperti halnya orang yang terkena sakit gigi, maka kepala akan merasa pusing, badan demam, makanpun tak enak, tidurpun tak nyaman. Maka serangan atas muslim disuatu wilayah akan membuat sakit muslim yang lain. Disamping itu mengapa kaum muslimin di seluruh dunia membela masjidil Al Aqsa dikarenakan :
Selain 10 hal yang diatas sebagai alasan melindungi, mempertahankan masjid Al Aqsa juga berasal dari kecintaan kepada Allah semata. Allahlah yang menanamkan kecintaan itu didalam benak dan sanubari kaum muslimin.
Persoalan Palestina tidak akan pernah selesai, muslim Palestina akan senantiasa mendapatkan penindasan dari kaum yahudi-laknatullah alaih- . Persoalan ini tak cukup hanya sekedar membuat perjanjian damai diantara Palestina-Israel. Karena sudah cukup banyak perjanjian damai diantara keduanya, namun Israel tetap mengingkari dan terus memborbadir Palestina.
Serta tak cukup pula hanya sekedar mengeluarkan pernyataan kecaman dari para pemimpin negeri-negeri muslim serta mengadakan pertemuan bersama para pemimpin negeri-negeri muslim (dalam wadah OKI) yang membahas terkait Palestina. Ataupun solusi yang dibuat oleh PBB (buatan AS) dengan two state. Yang dibutuhkan adalah langkah nyata (real) yaitu dengan mengirimkan pasukan-pasukan militer dari berbagai negeri-negeri muslim untuk membantu memerangi yahudi Israel. Namun kenyataannya, tak ada satupun negeri kaum muslimin yang mengirimkannya. Mereka berdalih mengatasnamakan nasionalisme.
Persoalan Palestina hanya akan selesai dengan kaum muslimin memiliki satu kepemimpinan didunia, yaitu Khilafah. Karena hanya dengan Khilafahlah yang mampu menjadi benteng, pelindung, penjaga, pembela hak-hak kaum muslimin. Sosok pemimpin laksana Khalifah Mu’taksim yang mengirimkan beribu-ribu pasukan, yang tiada berujung hanya karena terjadi penghinaan terhadap seorang Muslimah. Wahai kaum muslimin, apakah kalian tak merindukan sosok Khalifah seperti ini?
Wahai kaum muslimin, satukan langkah, kuatkan persatuan diantara kita, satukan hati dan langkah kita hanya karena Allah semata. Hanya dengan kesatuan yang berlandaskan pada aqidah sajalah, kaum muslimin mampu mewujudkan khilafah ala minhajil nubuwah. Wallahu bishowab. [syahid/voa-islam.com]
Daftar Pustaka :