Sahabat VOA-Islam...
Palestina memanas, gelombang protes terjadi di penjuru dunia. Hal ini terjadi setelah Donald Trump presiden AS mengumumkan kota Yerusalem sebagai ibukota negara Israel.
YERUSALEM KOTA PENTING UMAT ISLAM
Yerusalem atau dalam bahasa arab dikenal dengan Al-Qudz adalah kota yang masuk dalam wilayah syam, sekarang masuk wilayah palestina setelah syam dibagi menjadi 4 negara. Yerusalem adalah kota yang mempunyai sejarah sangat penting bagi umat islam. Di kota ini, sejumlah Nabi dan Rasul diutus dan diberikan wahyu.
Al-Qudz adalah kota suci ketiga bagi umat islam setelah makkah dan madinah. Disana terdapat masjid Al-Aqsha, tempat dimana Rasulullah SAW melakukan Isra' Mi'roj. Peristiwa tersebut menjadi mukjizat Rasulullah SAW yang menggemparkan kaum quraisy waktu itu. Masjid Al-aqsha juga merupakan kiblat pertama umat islam. Sejak peristiwa isra' Mi'raj, umat islam sholat menghadap masjid Al-Aqsha hingga 16-17 bulan setelah hijrahnya Radulullah. Setelah itu Allah SWT memerintahkan kiblat umat islam beralih ke ka'bah.
Masjid Al-Aqsha adalah satu dari tiga masjid yang memiliki keutamaan untuk melakukan safar menuju kearahnya dan sholat didalamnya akan memperoleh pahala yang besar. Rasulullah SAW bersabda :"Tidak boleh melakukan perjalanan jauh (safar untuk mengejar pahala ibadah) kecuali menuju tiga masjid : masjid Al-Haram, masjid Rasulullah SAW dan masjid Al-Aqsha."(mutafaq 'alaih).
PERJUANGAN UMAT ISLAM
Yerusalem atau Al-Qudz dulu adalah wilayah jajahan kekaisaran kristen Byzantium Romawi. Dengan terus berkembangnya islam dan semangat keimanan kaum muslimin untuk membebaskan manusia dari penghambaan kepada manusia menuju penghambaan hanya kepada Allah SWT, maka pada tahun 637 M umat islam mengarahkan jihadnya menuju gerbang Al-Qudz.
Setelah pengepungan 6 bulan dalam perang Yarmuk di bawah pimpinan kholifah Umar bin Khattab, umat islam berhasil menguasai AL-Qudz. Pimpinan gereja kristen Patriach Sophoronius menyerahkan sendiri kunci kota Al-Qudz kepada kholifah Umar bin Khattab dengan jaminan perlindungan.
Sejak ditaklukkan umat islam, kota Al-Qudz menjadi bagian penting bagi kekhilafahan islam. Penduduknya hidup dalam kebaikan, hidup rukun berdampingan walaupun berbeda agama.
Pada tahun 1099 M kota Al-Qudz jatuh ke tangan tentara salib pimpinan panglima Raymof. Akan tetapi, umat islam tidak tinggal diam, mereka terus berjuang melakukan perlawanan untuk merebut kembali Al-Qudz. Setelah Al-Qudz dikuasai tentara salib selama 91 tahun, akhirnya lahir generasi terbaik umat islam yakni Shalahudin Al-Ayyubi yang berhasil menaklukkan kembali Al-Qudz pada tahun 28 Rajab 583 M / 2 Oktober 1187 M.
PALESTINA KINI
Palestina saat ini sedang bergejolak. Gejolak ini berawal dari berhasilnya kaum zionis israel mendirikan negara israel pada tahun 1948 M di tanah palestina. Keberhasilan ini merupakan persengkongkolan jahat antara zionis israel dengan AS dan Eropa. Sebelum berdiri negara israel, pada tahun 1917 perdana menteri inggris telah menyepakati perjanjia Balfour. Yang isinya inggris menyetujui berdirinya satu negara yahudi di tanah palestina. Kemudian sebelum berdirinya negara israel, PBB telah membagi wilayah pelestina menjadi dua. Dimana kaum yahudi menguasai lebih dari separuh wilayah palestina. Padahal penduduk yahudi jumlahnya tidak ada separuhnya dari penduduk palestina.
Persengkongkolan jahat juga diperlihatkan oleh penguasa negeri negeri muslim. Pada tahun 1967 terjadi perang 6 hari, dimana kaum zionis israel menjadi pemenang karena penguasa negeri negeri muslim telah bersekongkol dengan mereka. Akibat peristiwa tersebut, ratusan ribu penduduk pelestina terusir dari negerinya.
Pendudukan Israel terus berlangsung, mereka mencaplok wilayah palestina, merampok harta dan merenggut kehormatan kaum muslim. Ini terus terjadi, karena diamnya negeri negeri muslim serta dukungan dari negara kafir terutama AS. Hingga kemudian presiden AS berani mengakui bahwa yerusalem menjadi ibukota negara Israel. Padahal yerusalem adalah wilayah konflik dan merupakan ibukota palestina.
Pengakuan yerusalem sebagai ibukota negara israel ini ternyata bukan semata mata dari negara kafir. Arab saudi telah membuat proposal untuk mengganti ibukota palestina dengan Abu Dis sebuah kota kecil di dekat yerulem timur. AS sendiri telah mengakui bahwa apa yang dilakukannya sudah dikonsultasikan dengan negara negara muslim.
PENYELESAIAN KONFLIK PALESTINA
Tanah palestina adalah warisan kaum muslimin. Tanah ini telah diperjuangkan umat islam dengan tetesan darah mereka. Maka sudah sepantasnya umat islam terus berjuang untuk mempertahankannya.
Apa yang terjadi di palestina saat ini, bukanlah isu kemanusiaan atau sebatas konflik zionis yahudi dengan penduduk palestina saja. Seperti apa yang dikatakan oleh syeikh Ahmad Yasin pencetus intifadhah pertama bahwa perang di palestina adalah kewajiban umat islam seluruh dunia, karena ini menyangkut kehormatan umat islam. Dengan pendudukan kaum zionis di palestina sesungguhnya telah merampok warisan penting umat islam.
Menggantungkan penyelesaian pafa resolusi PBB tidaklah menyelesaikan masalah. Karena entitas yahudi sampai saat ini masih eksis justru karena perlindungan PBB. Berbagai pelanggaran HAM yang dilakukan zionis israel tidak pernah mendapatkan sanksi dari hukum internasional. Bahkan bisa dikatakan bahwa Israel adalah negara yang kebal hukum.
Memberikan bantuan kemanusiaan seperti mengirim makanan, obat-obatan, atau relawan saja tidak cukup. Ibarat rumah yang kemalingan, itu hanya mengobati dan memberi makan pada penghuninya saja. Sedangkan malingnya tetap dibiarkan di dalam rumah, mengoyak isi rumah.
Jalan satu-satunya untuk menyelesaikan konflik adalah dengan mengusir penjajah israel dari seluruh bumi palestina. Hal ini, perlu adanya persatuan dan kesatuan dari umat islam seluruh dunia. Mengingat bahwa negara zionis israel berdiri atas dukungan negara kafir dan antek-anteknya.
Persatuan dan kesatuan umat islam mutlak dilakukan. Akan tetapi dengan kondisi umat yang terpecah belah menjadi negara bangsa akan sulit dilakukan. Maka jalan satu-satunya adalah menyadarkan umat islam akan pentingnya ukhuwah islamiyah yang sejati. Yakni menyatukan mereka dalam satu kesatuan institusi Daulah Khilafah. Karena dalam daulah khilafah sekat nasinalisme akan hilang.
Umat islam tidak akan membiarkan saudaranya berjuang sendiri. Komando jihad seorang khalifah akan mampu memberangkatkan tentara muslim seluruh dunia mengusir zionis israel dari bumi palestina. Wallahua'lam. [syahid/voa-islam.com]
Kiriman Nana Munandhirah, Pengajar