Oleh: Fath Astri Damayanti, S.Si
Aksi Bela Palestina telah berlangsung pada Ahad (17/12) lalu, diperkirakan sekitar 4 juta orang hadir dalam acara tersebut. Aksi ini sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina dan sebagai respon terhadap keputusan Donald Trump yang menetapkan Jerussalem sebagai ibu kota Israel. Aksi ini tidak hanya dilakukan di Indonesia, negara-negara lain pun juga melakukan aksi yang serupa untuk membela Palestina.
Hal ini menunjukkan bukti bahwa masih kuatnya ikatan perasaan dan aqidah kaum muslim, dan menandakan umat islam adalah satu tubuh. Ketika salah satu anggota tubuh sakit maka yang lain juga merasakan sakitnya. Harus dipahami bahwa yang terjadi di Palestina adalah penjajahan Israel yang didukung AS dan Barat.
Saat ini yang dilakukan negara muslim hanya mengecam dan mengecam tanpa ada action yang real. Solusi yang diberikan pun tidak mampu menyeleaikan masalah Palestina, diantaranya dengan adanya two state atau solusi dua negara yang diyakini dapat menjadi kunci perdamaian kedua belah pihak, kenyataannya solusi ini tidak relevan karena sama halnya dengan memberikan tanah kaum muslim kepada Israel, bahkan saat ini Israel terus menambah luas wilayahnya.
Solusi lain dengan memboikot produk Israel, upaya ini mungkin tidak banyak berpengaruh tetapi patut diapresiasi meskipun dalam hal madaniyah (bentuk-bentuk fisik dari benda yang terindra yang digunakan dalam aspek kehidupan) yang bersifat umum seperti sains teknologi, kendaraan, elektronik dapat digunakan oleh seluruh umat manusia dan tidak ada larangan untuk mengambilnya.
Konflik ini tidak akan selesai jika solusi yang diberikan tidak mencabut akar masalahnya, sampai saat ini sudah berapa perjanjian damai yang dilakukan tetapi tidak pernah bisa mneyelesaikan konflik kedua belah pihak. PBB pun tidak mampu menyelesaikan konflik ini, sama halnya dengan OKI, Liga Arab ataupun organisasi internasioanal lainnya. Malah konflik ini berkepanjangan, dan korban pun semakin bertambah.
Islam sudah memberikan solusi yang mampu menyelesaikan konflik tersebut. Solusi hakiki adalah mengusir Israel dengan menggunakan kekuatan militer, ini adalah perintah Allah SWT mengusir kaum kafir yang menduduki tanah islam. Allah berfirman: “ Sungguh Allah hanya melarang kalian berkawan dengan orang-orang yang memerangi kalian karena agama, yang mengusir kalian dari negeri kalian dan yang membantu (orang lain) untuk mengusir kalian. Siapa saja yang menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah kaum yang zalim” (QS. AL Mumtahanah : 9).
Hal tersebut dapat dilakukan ketika negara-negara muslim bersatu untuk memerangi musuh-musuh islam yang menduduki tanah kaum muslim. Persatuan ini akan terlaksana ketika kaum muslim mempunyai satu kepemimpinan yang menerapkan satu aturan seperti yang dicontohkan oleh Rosulullah SAW.
Kepemimpinan yang satu dapat terwujud dalam sistem Pemerintahan Islam yang mampu mengambil tindakan tegas terhadap permasalahan Palestina, dan sudah sepantasnya kaum muslim bersegera mengarahkan energi dan potensi persatuan yang sudah muncul untuk bersungguh-sungguh mewujudkan kembali kekuasaan Islam, karena masalah Palestina bukanlah masalah kemanusiaan saja tetapi menyangkut permasalahan agama yaitu aqidah dan syariah.
Lihatlah bagaimana perjuangan yang dilakukan Khalifah Umar Bin Khattab dan Shalahuddin Al Ayyubi dalam jihadnya untuk membebaskan Palestina, perjuangan tersebut semestinya menjadi cambuk bagi kaum muslim terutama pemimpin di negara-negara muslim untuk tidak berdiam diri dan mau menggerakkan pasukannya untuk kebebasan Palestina.
Wallahua’lam bishawab