View Full Version
Rabu, 24 Jan 2018

13 Juta vs 1,6 Milyar, Siapa yang Unggul?

Oleh: Novia Roziah (komunitas revowriter)

Kalo membaca judul di atas, meskipun seorang yang tidak pandai perpolitikan dan strategi perang pasti bisa menjawab tentu 1,6 milyar yang akan menang. Siapa yang 13 juta, siapa yang 1,6 milyar? 13 juta diwakili oleh Yahudi. 1,6 milyar diwakili oleh Islam. Tapi apa kenyataannya? Umat isalm yang sedemikian banyak dikalahkan oleh Israel yang hanya 1: 124

Mengapa bisa demikian? Dalam halnya keputusan AS yang mengakui Yerussalem sebagai ibukota Israel contohnya, umat islam tidak mampu melakukan tindakan berarti. Penguasa negeri negeri muslim, diibaratkan seperti seseorang yang berniat membantu seseorang lainnya yang terjebak dilubang cukup dalam, padahal si penolong ini memiliki tangga, tetapi dia hanya membantu dengan mengulurkan tangan.

Para penguasa negeri-negeri muslim memiliki tantara dan pasukan militer, yang bisa digerakkan untuk menolong Palestina namun mereka hanya mendiskusikan, membuat perjanjian yang kekuatannya tidak akan mampu mengusir pendudukan Israel atas Palestina

Meski Majelis Umum PBB telah bersuara terkait pengumuman Presiden AS Donald Trump, terkait pemindahan kedubesnya dari tel aviv ke yerussalem. Sebanyak 128 Negara menolak hak veto AS ini. Namun, nampaknya hal ini tidak menghentikan niat Trump untuk tetap mengakui yerussalem sebagi ibukota Israel. Ditambah dengan datangnya dukungan dari Guetemala, yang juga akan mengikuti jejak AS untuk memindahkan kantor kedubesnya ke yerussalem.

Dilansir dari BBC, Senin (25/12), Presiden Guatemala Jimmy Morales telah menginstruksikan kedutaan Guatemala dipindah ke Yerusalem. Hal tersebut disampaikan Morales melalui akun Twitter miliknya. Morales menyebut, keputusan tersebut disampaikan usai bertemu dengan PM Netanyahu.

Dengan kata lain. Sudah ada  dua negara yang mengakui Yerussalem sebagi ibukota Israel. Dan dengan pongahnya Israel yakin akan ada lebih banyak lagi negara yang akan mendukung keputusan AS ini."Negara lain akan mengenali Yerusalem dan mengumumkan relokasi kedutaan mereka. Negara kedua melakukan hal itu dan saya mengulanginya: akan ada yang lain, ini baru permulaan dan ini penting," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam keterangannya seperti dilansir AFP, Selasa (26/12/2017).

Bisa jadi ancaman Netanyahu itu menjadi nyata mengingat, negara negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa Bangsa ini tentunya memiliki kepentingan mereka masing-masing yang jauh dari kepentingan rakyat palestina.

Yang menjadi penyebab ketidak mampuan 1,6 milyar umat islam mengalahkan yahudi Israel yang hanya berjumlah 13 juta ini, terletak pada tidak bersatunya umat islam. Umat islam terpecah pecah, tersekat oleh nation state. Atas nama Nasionalisme, penguasa negeri muslim tidak mau mengirimkan tentaranya.

Padahal jika mau, ada sebuah negara yang mampu untuk mengakomodir kekuatan umat islam, yang akan menjadikan umat islam menjadi umat yang disegani serta dihormati. Dan negara ini juga akan membuat umat islam tak terkalahkan. Karena negara ini mampu menghilangkan sekat nasionalisme, mejadikan ikatan akidah sebagai satu satunya pengikat seluruh rakyatnya.

Inilah negara Khilafah Islamiyah. Sebuah negara yang menjadi pemersatu seluruh negeri – negeri muslim. Jika ada salah satu bagian dari negara khilafah Islamiyah ini mengalami penderitaan, penindasan maka akan ada upaya nyata untuk menghilangkan penderitaan dan penindasan tersebut. Di bawah satu komando seorang khalifah. Kaum muslimin akan dengan mudah mengalahkan musuh-musuhnya. insyaAllah. Wallahu a’lam bisshowab. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version