View Full Version
Rabu, 28 Feb 2018

Tunjukilah Kami Jalan yang Lurus

Sahabat VOA-Islam...

Bagian kedua dari surah Al-Fatihah berbicara tentang ketegasan dan monoteisme (ketauhidan) dalam beribadah, “Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan “.

Kemudian, kita juga memohon kepada Allah Swt agar berkenan menunjukkan kita jalan yang lurus, ini adalah permohonan yang pertama kali keluar dari mulut seorang hamba. Doa ini sangat penting, bahkan mengalahkan doa-doa kebaikan lainnya. Kita akan mengupas secara ringkas seputar apa yang dimaksud dengan ungkapan jalan yang lurus (shirath al-mustaqim).

Dalam kehidupannya, setiap manusia pada dasarnya memiliki jalan hidup sendiri-sendiri. Jalan hidup manusia adalah amal, pikiran dan ucapan-ucapannya. Setiap orang memiliki jalan yang khas dan unik, yang berbeda satu sama lain. Jalan ini mulai ditata sejak awal kehidupannya. Manusialah sebenarnya yang membuat jalan tersebut. Tetapi harus disadari bahwa tidak setiap jalan merupakan jalan yang lurus. Kebanyakan jalan tidaklah lurus, mencelakakan dan menjerumuskan. Hanya satu jalan yang dapat mengantarkan manusia kepada Allah Swt, yaitu shirathalmustaqim.

Shirathalmustaqim adalah jalan keseimbangan. Ia juga merupakan jalan paling cepat dan untuk mengantarkan manusia pada titik kesempurnaan. Barangkali muncul pertanyaan, “Apa yang harus dilakukan agar tidak menyimpang dari jalan yang lurus?”

Jawabannya, jika ingin selalu berada di jalan yang lurus, kita harus selalu taat kepada Allah Swt dan Rasul-Nya. Shirathalmustaqim adalah agama itu sendiri. Saat kita berdoa agar mendapat petunjuk  jalan yang lurus, artinya kita memohon agar Allah Swt memberikan taufik kepada kita dalam beragama. Keberagaman seseorang tidak akan terjamin tanpa memiliki keyakinan kepada para Imam suci.

Di zaman, Nabi saw adalah Imam itu sendiri. Adapun kepemimpinan umat pascawafatnya beliau saw digenggam oleh para Imam yang merupakan manusia-manusia suci yang ahli takwa lagi alim. Imam (pemimpin) kaum muslim adalah tipe manusia sempurna yang selalu menapaki jalan yang lurus. Taat kepada para Imam suci, artinya taat pada shirathalmustaqim.

Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka dan bukan pula jalan orang-orang yang Engkau benci dan bukan jalan orang-orang yang sesat. ( Al-Fatihah :1:6-7). [syahid/voa-islam.com]  


latestnews

View Full Version